October 12, 2024
BALI

Mudahkan Pelaku Usaha Sektor Pertanian, PLN Optimalkan Program Electrifying Agriculture

LiterasiPost.com, Buleleng –

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mendorong pelaku usaha di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan untuk memaksimalkan penggunaan listrik guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahanya melalui program Electrifying Agriculture. Saat ini Bali memiliki potensi pelanggan pada sektor usaha-usaha tersebut yang dapat dimigrasikan dari penggunaan diesel ke penggunaan listrik. Potensi inilah yang sedianya ingin dioptimalkan oleh PLN UID Bali.

Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Bali, I Made Suamba dalam keterangan persnya, Selasa (27/4/2021) mengatakan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, PLN sejak Februari lalu telah meluncurkan program Electrifying Lifestyle bekerja sama dengan Bank BRI dan Mandiri untuk pembiayaan bagi pelaku usaha di bidang pertanian, perikanan perkebunan dan peternakan.

BACA JUGA :  The Nusa Dua Bali Jadi Tuan Rumah Event BDF dan 1st FCBD Meeting G20

“Pelaku usaha yang memiliki kendala terhadap permodalan untuk beralih dari mesin diesel ke listrik, bisa mengajukan pinjaman untuk pembiayaan usahanya sebesar Rp250 juta hingga 300 juta atau pinjaman skala kecil sebesar Rp20 juta,” ungkap Suamba.

Pihaknya menjelaskan bahwa banyak keuntungan yang diperoleh dengan bermigrasi dari mesin diesel ke listrik yakni efisiensi dengan menekan biaya produksi hingga 50 persen. Selain itu mesin listrik tidak menghasilkan polusi udara, polusi suara serta tidak ada limbah oli seperti mesin diesel sehingga lebih ramah lingkungan.

BACA JUGA :  BEM FKH UNUD Selenggarakan Kuliah Umum Perdana

“Telah dibuktikan bahwa hasil produksi dari mesin listrik ini lebih baik karena motor listrik lebih stabil,” jelas Suamba.

Bayu, pemilik perkebunan hidroponik terintegrasi dengan kolam lele di Singaraja telah membuktikan bahwa dengan beralih ke mesin berbasis listrik, usahanya menjadi lebih produktif. Berkat pasokan listrik yang andal, hasil panen jadi lebih stabil dan biaya produksi dapat ditekan.

BACA JUGA :  Gathering Pariwisata Implementasi CHSE di Kuta Utara, Pelaku Wisata Singgung SE Gubernur

“Saat ini pembelian bahan bakar subsidi sudah semakin dibatasi, sehingga semakin sulit bagi kami untuk memperoleh sumber bahan bakar. Dengan migrasi ke listrik, selain biaya lebih murah, kepastian pasokan listrik selama 24 jam dijamin oleh PLN,” ucap Bayu.

Ia berharap pasokan dari PLN tetap andal untuk membantu meningkatkan kapasitas usahanya. (igp/r)

Related Posts