July 6, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Temu Wirasa Stakeholder Gathering 2023, BPR Kanti Tunjukkan Komitmen pada Desa Adat

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Selain menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan, BPR Kanti juga sangat getol terhadap keberadaan desa adat di Bali. Kenapa? Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba saat acara Temu Wirasa Stakeholder Gathering BPR Kanti 2023 di Hongkong Garden Restaurant, Denpasar, Rabu (27/9/2023) mengatakan bahwa saat ulang tahun yang ke-25 ‘’Jubilium Perak” pada tahun 2014, BPR Kanti sudah support adat Bali melalui penerbitan Buku Hukum Adat Bali Aneka Kasus dan Penyelesaiannya yang telah tercetak sebanyak 6.000 buku dengan 800 halaman. Buku ini telah tersebar luas di seluruh penjuru Tanah Air, perguruan tinggi seperti UI, UGM, UNUD, Atmajaya, Warmadewa, perpustakaan nasional, Polda, MA, MK dan lainnya, bahkan sampai ke luar negeri seperti Belanda, Universitas Leiden, Australia, dan lainnya.

Lalu, dilanjutkan dengan MOU saat Pesamuhan Agung IV Majelis Desa Adat Bali pada 26 Agustus 2023 di Gianyar. “Dalam MoU itu, kami (BPR Kanti) meningkatkan kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Desa Adat, khususnya penyelesaian perkara adat/wicara di desa adat melalui kegiatan Training of Trainer (ToT) yang dilaksanakan oleh MDA Provinsi Bali. Nah, kami pula memberikan penghargaan terbaik 1, 2 dan 3 bagi desa adat di setiap kabupaten/kota yang dapat menyelesaikan kasus terbanyak di wilayahnya sehingga total ada 27 desa adat yang mendapatkan penghargaan tersebut,” ungkap Amitaba.

BACA JUGA :  Kebakaran Gudang Elpiji di Denpasar, Pertamina Duga Tempat Oplos

Berikutnya adalah menyelenggarakan MDA Award sebagai bentuk support kepada masyarakat adat, yang dilandasi oleh community bank, kewajiban sebagai institusi CSR, CSR ke masyarakat adat, perekonomian Bali dari pariwisata, dan pariwisata Bali adalah pariwisata adat dan budaya. Butuh segala upaya untuk memperkuat pariwisata adat dan budaya dengan meredam segala hal yang melemahkan. Dengan memperkuat prajuru adat sebagai tameng terakhir Bali Ajeg dalam hal menyelesaikan permasalahan (wicara) secara mandiri tidak hanya kasus-kasus adat namun dapat ditingkatkan ke persoalan antar warga. Masyarakat tidak disibukkan oleh persoalan adat dan persoalan antar krama, ibarat seperti sabit yang tajam ke tengah tapi tumpul ke bagian sisi, sehingga yang bekerja sebagai karyawan bisa fokus bekerja, banyak memiliki tabungan, yang pengusaha, usahanya maju sehingga butuh tambahan modal kerja dan ada BPR Kanti yang siap menerima tabungan maupun menyediakan modal usaha.

“Kami tidak berfikir bahwa itu telah berfikir Framework, namun apa yang bisa kami perbuat,” ujarnya.

BPR Kanti juga bekerja sama dengan Yayasan Mangku Wayan Pendet Nyuh Kuning Ubud dalam melaksanakan pelatihan Menata Perkawanan Sebelum Perkawinan sebagai bentuk memperkuat ekonomi Bali maka tatanan keluarga harus kuat melalui pelatihan semacam kursus pranikah.

BACA JUGA :  Pengabdian Masyarakat, Prodi Magister Manajemen FEB UNUD Lakukan Pembersihan Mangrove

Maka itulah, acara Stakeholder Gathering tahun ini mengangkat tema ‘’Community Bank – Dasar Memperkokoh Perekonomian Daerah; Berbagi, Membantu, Melayani, dan Berbuat melalui BPR Kanti”. “sesuai marwah kelahiran BPR melalui pakto 88 yang selalu ada di tengah masyarakat dan lingkungan sekitarnya yaitu Community Bank, rasanya keinginan saya di BPR yang tetap di sini, tidak ke mana-mana, sekiranya masih relevan walaupun ada UUP2SK, BPR akan tetap diperjuangkan sebagai community bank,” sebut Amitaba.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan pengundian Tabungan ArisanKU dengan hadiah Fortuner VRZ 2.8 AT GR Sport Diesel, Mobil Listrik Wuling Air EV, Sepeda Motor Listrik dan lainnya yang diikuti oleh BPR, Koperasi, Perusahaan, dan Perorangan di Indonesia (Medan, Lampung, Jawa Nusra, Kalimantan, Sulawesi), serta pemberian penghargaan kepada berbagai pihak. (igp)

Related Posts