November 5, 2024
GAYA HIDUP & TEKNOLOGI

Terkait Nyepi, Prima Medika Hospital Batasi Layanan dan Siagakan Tim Emergency

LiterasiPost.com, Denpasar –
Terkait perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 pada Minggu (14/3/2021), akan dilakukan pembatasan pelayanan di rumah sakit. Begitu halnya di Prima Medika Hospital Denpasar.

Direktur Prima Medika Hospital, dr. Putu Dian Ekawati, MPH mengatakan sama seperti perayaan Nyepi pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa pelayanan akan ditutup seperti poliklinik dan layanan spesialis. Pihak rumah sakit akan menyiagakan tim emergency sehingga UGD tetap dibuka selama 24 jam.

BACA JUGA :  BNNP Bali Ungkap Empat Kasus Narkotika, Seorang Pelaku Adalah Musisi

“Jadi masyarakat yang membutuhkan pertolongan saat terjadi kegawatan bisa datang langsung ke rumah sakit atau bisa juga menghubungi kontak 0361-236225 jika memerlukan penjemputan atau ambulans,” ujar dr. Dian.

Fasilitas lainnya seperti ICU dan ruang operasi juga disiagakan selama 24 jam jika sewaktu-waktu diperlukan.

Berdasarkan pengalaman Nyepi sebelumnya, pihak Prima Medika Hospital umumnya menangani pasien dengan keluhan panas badan tinggi, kejang, nyeri perut dan persalinan.

Pelayanan ambulans tetap disiagakan oleh Prima Medika Hospital saat Hari Raya Nyepi. (Foto: igp)

“Untuk itu kami siagakan tim dokter jaga yang akan melayani kasus-kasus kegawatdaruratan dan satu orang Manager On Duty sebagai perwakilan Manajemen dalam mengkoordinasikan segala kegiatan di rumah sakit selama libur Nyepi. Mereka akan bertugas untuk dua shift sekaligus secara bergiliran,” jelasnya.

Sehubungan dengan penerapan Catur Brata Penyepian, pihak rumah sakit sudah memberikan sosialisasi dan imbauan terutama kepada pasien-pasien yang masih dirawat pada saat Nyepi nanti. Keluarga pasien diminta memastikan pendamping pasien sejak hari Pangrupukan (H-1 Nyepi) hingga keesokan Nyepi karena pada saat tersebut tidak bisa lagi keluar masuk rumah sakit.

BACA JUGA :  Bulan Bahasa Bali VI Siap Dihelat Mulai Februari 2024, Hadirkan "Stand up Comedy"

“Kami juga mengeluarkan surat edaran kepada pasien yang dirawat, bahwa saat Nyepi tidak ada kunjungan dari dokter spesialis, tapi ada dokter jaga yang akan memantau kesehatan pasien, dan akan mengkomunikasikannya dengan dokter spesialis yang menangani pasien bersangkutan,” terang dr. Dian.

Nyepi identik dengan pemadaman lampu. Berkaitan hal ini, dr. Dian menyampaikan bahwa rumah sakit tidak bisa memadamkan lampu secara keseluruhan. Namun untuk tetap menghormati Nyepi, pihaknya sudah memberikan edukasi kepada pasien agar membatasi penyalaan lampu di ruangan serta alat-alat elektronik.

“Sementara, ketersediaan obat dan logistik sudah kami siapkan,” tutup dr. Dian. (igp)

Related Posts