October 25, 2024
GAYA HIDUP & TEKNOLOGI

Waspada Bahaya Tidur Mendengkur

Padahal kenyataannya tidur mendengkur perlu kita waspadai bahayanya, salah satunya adalah tanda bahwa seseorang memiliki gangguan kesehatan berupa sleep apnea.

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Banyak orang beranggapan bahwa tidur mendengkur merupakan hal yang lumrah dan sering terjadi pada banyak orang. Padahal kenyataannya tidur mendengkur perlu kita waspadai bahayanya, salah satunya adalah tanda bahwa seseorang memiliki gangguan kesehatan berupa sleep apnea. Gangguan ini adalah kondisi yang cukup serius, dimana menyebabkan saluran udara terhambat karena dinding tenggorokan yang mengendur dan menyempit ketika tidur.

BACA JUGA :  Level 21 Mall Apps Diluncurkan, Customer Makin Mudah Akses Info Belanja dan Promo

Penyebab mendengkur adalah terhalang atau menyempitnya saluran pernapasan, sehingga menyebabkan getaran pada saluran pernapasan dan menimbulkan suara dengkuran. Semakin sempit saluran pernapasan, maka semakin keras pula suara dengkuran yang dihasilkan. Beberapa kondisi yang menyebabkan mendengkur adalah hidung tersumbat, tulang hidung bengkok, pembengkakan amandel, obesitas maupun sleep apnea.

Pada gangguan kesehatan berupa sleep apnea, kondisi otot-otot tenggorokan menjadi terlalu kendur dan lemas saat tertidur sehingga menyebabkan penyempitan atau hambatan pada saluran udara hingga mengakibatkan gangguan pernapasan. Itulah yang menyebabkan pengidap sleep apnea kerap mengalami henti napas, terbatuk atau terbangun ditengah-tengah dengkuran saat tidur.

BACA JUGA :  FTP UNUD dan PT Karsa Abadi Jalin Kerja Sama

Umumnya, orang yang mendengkur tidak menyadari dirinya mengalami hal tersebut, sehingga baru mengetahui dirinya mendengkur dari orang yang tidur bersamanya atau tinggal serumah. Kondisi ini perlu dikonsultasikan ke dokter, terutama jika mendengkur lebih dari tiga kali seminggu, terbangun akibat tersedak atau terengah-engah, merasakan sakit di kepala atau tenggorokan setiap bangun tidur, hipertensi, mendengkur bisa berhenti lalu menjadi keras secara tiba-tiba, merasa gelisah dan nyeri dada.

Penatalaksanaan dari mendengkur itu sendiri tergantung dari penyebabnya, apabila disebabkan oleh alergi maka diberikan obat anti alergi, bila disebabkan oleh hidung tersumbat dapat diberikan dekongestan. Metode operasi maupun non operasi juga dapat dipertimbangkan sesuai dengan penyebab keluhan.

BACA JUGA :  Songsong Satu Dekade JKN, Kontribusi BPJS Kesehatan Wujudkan Indonesia Lebih Sehat

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi mendengkur seperti mengurangi berat badan jika mengalami obesitas, tidur posisi miring atau posisi kepala sedikit lebih tinggi, tidak mengkonsumsi alkohol sebelum tidur, menghindari asap rokok dan berhenti merokok.

(Artikel ini ditulis oleh dr. Made Dalika Nareswari, S.Ked)

Related Posts