1.500 Kaum Muda Tanah Air Ramaikan Global Youth Conference on SDG 2021
LITERASIPOST.COM, KUTA | Konferensi berskala nasional, Global Youth Conference (GYC) On SDG 2021 resmi dibuka pada Sabtu (27/11/2021) secara daring oleh Anak Agung Putu Sugesti selaku Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda Provinsi Bali. Konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini diikuti sebanyak 1.500 peserta dari 84 universitas dan 62 SMA/SMK di 28 provinsi.
Kegiatan ini menghadirkan 5 panel sesi, 4 pementasan tari dengan tema “Menari Untuk Bumi”, workshop utilisasi air hujan, penampilan video dokumentasi kegiatan pra konferensi GYC 2021, virtual tour di Samsara Living Museum Karangasem serta talkshow kaitan SDGs dan budaya yang dikemas dengan gaya kekinian khas kaum muda serta memiliki relevansi yang sangat erat dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dicanangkan oleh PBB untuk diwujudkan pada 2030 mendatang.
Menginjak konferensi kedua di tahun 2021 ini, GYC diharapkan mampu menjadi wadah bagi para generasi muda Indonesia yang telah dan ingin beraksi menyumbangkan kontribusinya dalam pencapaian SDGs sehingga anak muda dapat berperan sebagai bintang dan inisiator penggerak perubahan kearah yang lebih baik lagi.
Tema yang diangkat tahun ini memiliki kaitan yang erat dengan 9 target capaian SDGs, dimana hal tersebut dijabarkan ke dalam 4 topik besar, yaitu perubahan iklim, kesetaraan dan inklusivitas, membangun karir masa depan serta kewirausahaan yang berkelanjutan. Kolaborasi lintas generasi menjadi hal yang disuguhkan dalam setiap panel sesinya sebab menghadirkan pembicara ahli dan pembicara muda yang berasal dari siswa-siswi SMA/SMK, mahasiswa dan kalangan professional.
“Global Youth Conference On SDGs 2021 ini adalah sebuah milestone kita kaum muda di Indonesia, dimana kita membuktikan anak didik Indonesia mampu membuat konferensi berstandar global, mengangkat isu-isu penting untuk kita selesaikan bersama-sama seperti perubahan iklim, permasalahan sosial dan digitalisasi industri dan UKM. Oleh karena itu juga, mereka yang tampil di GYC tahun ini memiliki kompetensi dan kepentingan di bidangnya masing- masing, baik para pembicara muda maupun pembicara ahli,” jelas Ketua Panitia GYC on SDGs 2021, Ari Gunawan.
GYC on SDGs 2021 menghadirkan pembicara yang sangat beragam, salah satunya Dr. Beni Bandanajaya, ST, MT selaku Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi yang membawakan materi kesiapan lulusan sekolah vokasi dalam menghadapi era society 5.0 pada panel sesi 2, yang ditemani pula oleh teman tuli yang masih sangat muda tetapi memiliki segudang prestasi yakni Salsabilah Regita Cahyani yang berbagi tentang kesetaraan antara teman tuli dan teman dengar.
Founder PT Enviro Nusantara, Hubert Broux juga bergabung menjadi pembicara ahli pembuka pada panel sesi 1 di hari pertama yang mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menangani dan menanggulangi perubahan iklim melalui hal kecil dari dalam dirinya. Di samping 3 pembicara yang sangat menarik dan inspiratif tersebut, terdapat banyak pembicara lain dengan segudang cerita seru didalamnya. Hal unik yang disuguhkan adalah pengenalan budaya daerah lewat masing-masing moderator, seperti melalui sebuah pantun, lagu ataupun busana yang dikenakan.
“Melihat pencapaian kita tahun ini, kita yakin tahun depan Global Youth Conference sudah bisa go beyond Indonesia, menjadi konferensi internasional dengan anak muda Indonesia sebagai bintang utamanya,” tambah Ari.
Ke depan GYC akan terus hadir di tengah paradigma lintas generasi sampai 2030 nanti dengan topik yang berbeda setiap tahunnya dan direncanakan dapat memantapkan kehadiran kaum muda Indonesia dan merangkul sesama kaum muda lainnya di seluruh dunia bertemu dalam GYC on SDGs dengan skala internasional. (igp/r)