Kaji Strategi Tutur Politisi, Dosen Universitas Negeri Lampung Raih Gelar Doktor Linguistik di FIB UNUD
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | rogram Studi Linguistik Program Doktor, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana kembali menyelenggarakan Promosi Doktor dengan promovendus I Wayan Ardi Sumarta, Selasa, 12 Juli 2022 secara hybrid di ruang Dr. Ir. Soekarno, Gedung Poerbatjaraka, FIB Unud.
Promovendus adalah dosen Universitas Negeri Lampung. Ujian terbuka dipimpin oleh Wakil Dekan I FIB Unud, I Nyoman Arya Wibawa, S.S., M.A., Ph.D. serta didampingi oleh Promotor, Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum. serta Kopromotor I, Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum., dan Kopromotor II, Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A.
Dalam ujian terbuka, I Wayan Ardi Sumarta berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Strategi Tutur Politisi pada Gelar Wicara Catatan Demokrasi Kita”. Setelah melalui tahapan ujian terbuka, I Wayan Ardi Sumarta dinyatakan lulus dengan predikat Dengan Pujian dan merupakan Doktor ke-169 di FIB Unud dan Doktor ke-209 di Program Studi Linguistik Program Doktor.
Tim penguji terdiri atas Prof. Dr. I Nyoman Sedeng, M.Hum., Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum., Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum., Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A., Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A., Dr. Ni Made Dhanawaty, M.S., Dr. Ni Luh Seri Malini, S.S., M.Hum., Dr. Dra. Ni Wayan Sartini, M.Hum.
Rekaman ujian promosi doktor dapat disaksikan di kanal Youtube Media FIB: https://youtu.be/98Jwj89FfLY
Dalam disertasinya, Agus Bratayadnya mengungkapkan bahwa gelar wicara merupakan panggung terbuka bagi politisi untuk menunjukan kemampuannya dalam bertutur dan menerapkan strategi tutur. Namun, situasi pembicaraan cenderung mengubah kondisi pertuturan.
Kombinasi penggunaan cara mengambil alih giliran bertutur dan bagaimana kesantunan dan prinsip kerja sama politisi saat bertutur merupakan hal yang diteliti karena politisi merupakan tokoh publik yang aktivitasnya erat berkaitan dengan masyarakat dan dalam gelar wicara tentu saja tuturan ini ditayangkan untuk ditonton oleh publik.
Dalam penelitiannya, Ardi Sumarta berusaha mengungkap dan menemukankan peralihan bertutur (turn-taking), penerapan prinsip kerja sama, dan prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan oleh politisi dalam dialog pada Tayangan Gelar Wicara “Catatan Demokrasi Kita” di TV One.
Dalam disertasinya, I Wayan Ardi Sumarta menemukan temuan teoretis berupa penggabungan dan pengembangan beberapa teori yang relevan. Hal tersebut bertujuan menjelaskan penerapan prinsip percakapan dalam 14 sebuah gelar wicara yang menyangkut dengan kapan penutur harus memulai berbicara, bagaimana kemampuannya dalam bekerja sama, dan apakah penutur dapat menjaga keharmonisan bertutur demi keberlangsungan sebuah peristiwa komunikasi.
Temuan aplikatif dalam penelitian ini berkaitan dengan temuan “strategi tutur” yang dapat digunakan oleh penutur, khususnya politisi untuk melakukan pertuturan pada aktivitas publik atau dalam sebuah gelar wicara. Strategi tutur tersebut meliputi strategi Olehkupuji, Gantirelasi, Lajukanderma, Ciptareka, Olehrasa, dan Olehkuhati
Prof. Dr. I Wayan Simpen selaku promotor menyampaikan bahwa hasil penelitian atau disertasi promovendus merupakan kajian pragmatik yang menarik. Prof. Simpen menyampaikan bahwa hakikat komunikasi bukan semata-mata urusan penutur dan petutur. Terdapat banyak aspek yang harus perhatikan.
Dalam peristiwa alih wicara atau tutur, ada beberapa prinsip di dalam pragmatik yang harus dipahami oleh peserta tutur. Dalam hal ini, seorang pembicara tidak hanya harus taat pada prinsip kerjasama dan kesantunan berbahasa, tetapi juga membawa dirinya serta lembaga atau wadah politik yang menaungi. Oleh karena itu, banyak hal yang kontradiktif dan harus dilanggar, tapi bagaimana pelanggaran tersebut tidak melanggar norma adat ketimuran
Di akhir penyampaiannya, Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum. selaku promotor juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum. dan Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A., selaku kopromotor, para dosen penguji, serta seluruh dosen pengajar yang telah membimbing promovendus selama menempuh pendidikan di Program Studi Linguistik Program Doktor sehingga dapat meraih gelar akademik tertinggi. (igp/r)
Sumber: www.unud.ac.id