Maknai Kemerdekaan secara Sederhana, LPM Legian Laksanakan Gerakan Bersih-bersih Area Tukad Mati
LITERASIPOST.COM, LEGIAN | Menyambut Hari Kemerdekaan RI, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian berkolaborasi dengan Pemerintah Kelurahan Legian, Kuta, melaksanakan kerja bakti bersih-bersih di area tukad (sungai) mati di wilayah setempat, Sabtu (13/8/2022).
Kegiatan tersebut melibatkan partisipasi berbagai pihak, di antaranya anggota Legian Business Association (LBA), Paguyuban Motor Taxi Legian, Legian Driver Community, para pelaku usaha money changer, pelaku usaha sepanjang tukad mati, pedagang keliling, pelajar, juru parkir hingga pemulung.
“Kegiatan ini sebenarnya reguler kami adakan setiap hari Jumat melalui Program Kali Bersih (Prokasih) yang sudah berjalan selama dua tahun, namun kali ini khusus kami laksanakan di hari Sabtu dalam rangka menyambut HUT RI ke-77. Tukad mati ini juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata,” ungkap Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara.
Selain pembersihan lingkungan, pada kesempatan ini juga diselingi dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis bekerja sama dengan Murni Teguh Hospital. Ditambahkan, kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan, yaitu charity dengan mengunjungi veteran pejuang kemerdekaan. Menurut Puspa Negara, masih ada seorang veteran bernama Pekak Remyog yang tinggal di wilayah Legian dan akan dikunjungi pada 16 Agustus 2022 (sehari sebelum Hari Kemerdekaan).
“Ini (charity) juga rutin kami lakukan setiap tahun sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada veteran yang telah merebut kemerdekaan,” jelasnya.
Selanjutnya, akan dilaksanakan kegiatan donor darah. Ada pula kegiatan sisipan berupa festival sepeda motor hias yang diikuti oleh para pedagang keliling yang beroperasi di wilayah Legian.
“Perayaan Hari Kemerdekaan kali ini memang kami adakan secara sederhana, namun tidak mengurangi makna. Jadi, kami selenggarakan kegiatan-kegiatan yang memang bisa kami laksanakan dan tentunya bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkap Ketua APPMB (Aliansi Pelaku Pariwisata Marjinal Bali) ini.
Dikatakan, wilayah Legian yang merupakan destinasi pariwisata, belakangan ini mengalami sedikit gangguan Kamtibmas pasca pandemi. Ada 8 jenis “penyakit destinasi” yang diidentifikasi oleh pihaknya, yaitu copet/jambret, money changer ilegal, gepeng, penjual tisu/gelang liat, Spa liar, lady boy yang melakukan tindakan kejahatan, orang yang kumpul-kumpul di depan toko tertentu dan berpotensi melakukan kriminalitas, dan peredaran Narkoba/zat adiktif lainnya.
“Menyikapi kondisi tersebut, kami menggiatkan patroli 24 jam, dimana kali ini dibantu dengan pam swakarsa gabungan berbasis Sipanduberadat (Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat) dan Bankamda seperti security hotel, Pecalang (petugas keamanan berbasis adat), Babinkamtibmas, Babinsa dan stakeholder lainnya. Syukurlah, kondisi pariwisata Legian saat ini berangsur-angsur relatif aman dan kondusif. Tentu harapan kita bersama pariwisata Bali segera bangkit dan normal kembali,” pungkasnya.
Sementara itu Lurah Legian, Ni Putu Eka Martini saat membuka kegiatan menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan gerakan bersih-bersih yang digagas oleh LPM Kelurahan Legian ini.
“Kami menggandeng seluruh stakeholder yang ada di Kelurahan Legian untuk bersama-sama merayakan Hari Kemerdekaan ini dengan kegiatan yang sederhana, namun maknanya kita dapat. Intinya adalah kita menanamkan dan menumbuhkan kecintaan seluruh elemen masyarakat pada lingkungan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih, tidak hanya dalam rangka Hari Kemerdekaan, tapi seterusnya ke depan,” sebutnya. (igp)