November 25, 2024
BALI

Misi Lestari 2022 di Bali, Ratusan Pelari Peduli Wujudkan Laut Bersih

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menggelar acara puncak “Misi Lestari 2022: #MissionofTheOcean” dengan berlari bersama sekitar 500 peserta dari berbagai kota di Indonesia bertempat di area Waduk Tukad Badung, Denpasar (on site race) dan virtual, Minggu (27/11/2022). Pelari untuk misi virtual diwajibkan menuntaskan jarak 21 kilometer menggunakan platform 99 Virtual Race dalam periode 7-27 November 2022. Sementara, untuk on site race yang sekaligus menjadi ajang selebrasi Misi Lestari dibagi menjadi 3 kategori jarak, yaitu 2,5 kilometer, 11 kilometer, dan 21 kilometer.

Selain dikenal sebagai half marathon, angka ”21” juga menjadi simbol peringatan Hari Ikan Nasional yang jatuh tiap tanggal 21 November. Hari peringatan ini menjadi momentum untuk memahami kembali potensi perikanan nasional yang sangat besar, sekaligus pentingnya praktik perikanan berkelanjutan.

BACA JUGA :  Pertamina Bantu Modal Usaha bagi Korban Kebakaran Pasar Semat Sari Tibubeneng

“Untuk memperoleh ikan segar yang berkualitas, tentunya kita membutuhkan ekosistem perairan yang terjaga keseimbangannya. Dan setiap orang yang ada di sini punya andil untuk bersama-sama menjaga kelestarian dan kebersihan laut dan biota yang ada di dalamnya, untuk masa depan Indonesia yang lestari,” ujar Ketut Astari selaku Kepala Bidang Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali.

Misi Lestari merupakan kegiatan kolaboratif dalam upaya melestarikan bumi, dengan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk peduli pada alam melalui aktivitas keseharian yang edukatif. Tema “Mission of The Ocean” selaras dengan gerakan global yang didorong Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Januari 2021, yang mendeklarasikan ‘Dekade Ilmu Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021-2030’ dalam rangka mendukung upaya praktik pengelolaan perairan yang berkelanjutan. 

BACA JUGA :  Rektor ITB STIKOM Bali Lepas 21 Mahasiswa ke China University of Technology Taipei

“Mission of The Ocean” menjadi misi kolektif untuk menata kembali koneksi antara manusia dan laut, demi mewujudkan laut yang sehat. Kegiatan Misi Lestari, yang mengusung konsep 4 pilar, yaitu Environment, Educate, Engage, dan Entertain, merupakan salah satu cara bagi YKAN mengajak masyarakat luas terlibat dalam upaya konservasi ekosistem laut. Ajakan ini dilakukan lewat kegiatan menyenangkan dengan unsur olahraga, yaitu lari.

“Ajang ini mempertemukan sejumlah komunitas pelari dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Balikpapan dan kota lainnya,” jelas Astrid Candrasari (Project Director Misi Lestari) didampingi Ratih Loekito (Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN).

Misi Lestari 2022 juga diikuti oleh Kapolda Bali, Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si. dan Wakapolda Bali Brigjen. Pol. Drs. I Ketut Suardana, M.Si, yang mengikuti kategori 11 kilometer, serta 14 influencer yang peduli pada kelestarian ekosistem laut.

Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H.,M.Si saat tiba di garis finish setelah mengikuti lari Kategori 11 kilometer dalam acara Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOcean. (Foto: doc. YKAN/Literasipost)

Menjadi negara kepulauan, dua per tiga wilayah Indonesia merupakan perairan dan menopang kehidupan bagi lebih dari 60 persen penduduk Indonesia. YKAN bersama mitra mendukung Pemerintah Indonesia mengelola wilayah perairan Indonesia secara berkelanjutan. Ekosistem laut dan pesisir yang sehat menjadi tumpuan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjadi salah satu modal alam utama dalam upaya adaptasi perubahan iklim berbasis alam.

“Terumbu karang, padang lamun, hingga hutan mangrove yang sehat di wilayah pesisir meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat dan ekosistem pada perubahan iklim. Ketika terumbu karang, padang lamun, dan mangrove terjaga, biota laut lainnya pun bisa tetap lestari,” terang Muhammad Ilman selaku Direktur Program Kelautan YKAN. 

BACA JUGA :  UMKM Binaan BI, Mulai Pemanfaatan Bahan Ramah Lingkungan hingga Digitalisasi

Laut Indonesia yang kaya ini pun kini harus berhadapan dengan fenomena perubahan iklim, pengembangan kawasan pesisir yang tidak terpadu maupun praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Misi untuk melestarikan alam utamanya ekosistem laut dan pesisir pun sejatinya diemban setiap insan Indonesia, yang kini bisa dilakukan melalui berbagai medium, seperti Misi Lestari. (igp)

Related Posts