November 25, 2024
PENDIDIKAN

Gelar Kuliah Tamu, FIB UNUD Hadirkan Narasumber dari Italia

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana gelar Kuliah Tamu pada Senin (9/1) bertempat di ruang Dr. Ir. Soekarno, FIB Unud. Kuliah Tamu kali ini menghadirkan dua narasumber asal Italia, yaitu Antonia Soriente dan Aurora Donzelli. Acara Kuliah Tamu diikuti oleh mahasiswa dari Prodi Antropologi, Arkeologi dan Sejarah. 

Acara dibuka dengan sambutan Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. Dalam sambutannya, beliau berharap kuliah tamu kali ini memantik minat mahasiswa untuk mengembangkan serta menambah wawasan. “Acara ini sangat penting, terutama bagi mahasiswa untuk senantiasa tumbuh dan berkembang secara akademik sehingga dapat melahirkan generasi bangsa yang unggul, cerdas, mandiri dan berbudaya sejalan dengan visi misi Universitas Udayana”, pungkasnya.

BACA JUGA :  Dekan FIB UNUD Gelar Koordinasi Kontrak Kinerja Dekan TA 2022

Kuliah tamu diawali dengan penyampaian materi oleh Antonia Soriente. Dalam paparannya, beliau membawakan materi tentang  “A Documentary Linguistics Approach To Interdisciplinary Research”. Antonia Soriente yang merupakan perintis pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Orientale, Napoli, Italia banyak bercerita mengenai pengalamannya mendokumentasikan pembuatan kapal tradisional di salah satu daerah di Indonesia. Beliau meyakini bahwa dengan pendekatan documentary linguistics ini dapat menjadi media pelestari bahasa dari setiap daerah yang ada di Indonesia di tengah maraknya gempuran modernisasi dan pengikisan bahasa daerah setempat. 

Pemaparan materi kedua oleh Aurora Donzelli (Foto: FIB UNUD/Literasipost)

Selanjutnya, kuliah tamu diisi oleh pemateri kedua, yaitu Aurora Donzelli. Aurora Donzelli merupakan seorang linguis dan antropolog budaya yang banyak bergerak dalam penelitian bahasa, terutama bahasa Indonesia. Aurora Donzelli bersama dengan rekannya, Antonia Sorientte berpesan dan memberikan semangat kepada mahasiswa FIB Unud untuk dapat lebih peduli dalam pelestarian bahasa terutama adalah bahasa Indonesia. (igp/r) 

Sumber: www.unud.ac.id

Related Posts