October 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Siap Digelar, Ubud Food Festival 2023 Rayakan Keunggulan Kuliner dan Praktik-praktik Berkelanjutan

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Ubud Food Festival (UFF) siap digelar pada 30 Juni hingga 2 Juli 2023 di Ubud, Bali. Menampilkan lebih dari 100 bakat kuliner, mulai dari para pahlawan lokal hingga chef kelas dunia, festival ini menjanjikan sebuah pengalaman tak terlupakan. Para pengunjung dapat mengikuti berbagai acara demo masak, masterclass, diskusi soal pangan, pemutaran film, wisata kuliner dan lainnya.

“Kami sangat bangga dapat menampilkan deretan chef, pembudidaya, penulis dan wirausahawan makanan yang luar biasa untuk festival tahun ini,” kata Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UFF saat konferensi pers di Denpasar, Senin (12/6/2023).

BACA JUGA :  Solia Legian Bali Hotel Adakan Fullmoon Party “Balinese Fusion”

“Program kami menampilkan kerja sama antar restoran di Ubud, juga demo masak, masterclasses dan wisata makanan ke berbagai penjuru pulau ini. Dengan keragaman yang mengasyikkan ini, kami sudah pasti menjadi salah satu tujuan wisata terdepan di Asia Tenggara,” ungkap LG Han dari restoran berbintang Michelin di Singapura, Labyrinth, salah satu dari 50 restoran terbaik papan atas, akan bersanding dengan Chef Nicola Russo dari Capella untuk menampilkan 8 hidangan set menu yang terilhami oleh bahan-bahan lokal, dan citarasa hebat di ruang makan Mads Lange.

Johanne Siy, Chef Perempuan Terbaik Asia 2023 dari restoran Singapura Lolla, akan membawakan ramuan Mediterania-Filipina yang anggun ke Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve, untuk sebuah pengalaman bersantap yang tak terlupakan.

Restoran kesayangan dari Canggu, MASON, dan Chef Tim Stapleforth, yang pernah bekerja di Gimlet di Cavendish House di Melbourne, akan memasak barbeque dipanggang arang dan penuh aksi di teras Indus saat senja mulai tiba, menawarkan menu berwawasan modern dipadukan dengan citarasa yang bersih dan kontemporer.

BACA JUGA :  Prodi Magister Teknik Mesin FT UNUD Adakan Workshop Kurikulum PSMTM 2023-2028

Rahel Stephanie dari Spoons dan tim dari Crafted With Time (W/T/Me), akan menyajikan racikan penganan gurih dan manis khas Indonesia. Dibuka dengan diskusi panel santai yang dipandu oleh penulis makanan Prinka Saraswati, dan ditutup dengan pesta pinggir kolam menampilkan Sekan dari label rekaman Jiwa Jiwa records.

Para chef dan mixologist muda paling hot dari Bali akan menampilkan menu hidangan modern yang berani di Apéritif. Arvin Tjandra dan Chef Ida Ayu Chinthya Dewi dari Apéritif, Chef Vallian Gunawan dari SKOOL Kitchen, Fernando Tendean dari Club Soda, Ryan Thejasukmana dari Lulu Bistrot akan membuat hidangan inovatif yang akan sangat berbeda dengan apa yang sudah pernah mereka sajikan sebelumnya, disandingkan dengan koktail yang disiapkan secara khusus tanpa cacat cela.

Teater Kuliner, panggung kuliner festival, akan disemarakkan oleh berbagai demo masak. Ragil Imam Wibowo, pemenang dari Best Eats Chef of the Year Jakarta tahun 2019 akan menampilkan hidangan klasik Betawi dari buku masak Dandang Betawi karya Mei Batubara yang terkenal.

BACA JUGA :  Audiensi Program Dharma CPHI FK UNUD ke Wali Kota Denpasar

Laksmi DeNeefe Suardana, Puteri Indonsia 2022, akan menyajikan Gado-Gado pasta gaya carbonara, sebagai bentuk pengakuannya akan kepada pengalamannya tinggal selama bertahun-tahun di Florence, Italia, dan kepada warisan kebudayaan Indonesia.

Di panggung Food For Thought, Ayu Gayatri Kresna dan Gede Kresna dari Pengalaman Rasa dan Rumah Intaran, akan membagikan wawasan mereka tentang cara memperkuat ketahanan pangan di Bali Utara dengan melibatkan petani lokal dan membudidayakan bahan-bahan dari wilayah tersebut. Komunitas Lakoat.Kujawas dari Mollo di Timor Selatan bagian Tengah, diwakili oleh pegiat Dicky Senda dan Mama Fun, akan memberi pencerahan mengenai kegiatan mereka untuk memberdayakan komunitas masyarakat adat melalui makanan.

“Pada saat industri makanan semakin meningkatkan fokus pada keberlanjutan lingkungan, festival tahun ini dengan bangga menampilkan Bali sebagai tujuan makanan berkelanjutan nomor satu. Kami merayakan pahlawan kuliner dan wirausahawan makanan yang dengan penuh semangat memperjuangkan praktik-praktik menyediakan bahan-bahan makanan lokal dan organik, mengurangi sampah makanan, dan menawarkan produk-produk berkelanjutan. Pengabdian mereka turut mendukung terciptanya sebuah sistem makanan yang lebih berkelanjutan dan berdaya tahan, bukan hanya di Bali namun juga di luar batasan pulau ini,” pungkas DeNeefe. (igp)

Related Posts