November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Optimis Ekonomi Bali Tumbuh Positif Tahun Ini, BI Rekomendasikan Lima Langkah Strategis

LiterasiPost.com, Denpasar –
Ekonomi Bali pada triwulan IV 2020 tumbuh -12,21 persen (yoy), sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -12,32 persen (yoy). Secara keseluruhan tahun, ekonomi Bali tumbuh -9,31 persen pada tahun 2020.

Demikian dipaparkan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda pada acara Obrolan Santai BI bareng Media (OSBIM) di Denpasar, Selasa (23/2/2021).

BACA JUGA :  Sambut Dies Natalis ke-60, UNUD Gelar Seminar Nasional Hadirkan Gubernur Bali

Dijelaskan, dari sisi penggunaan, kontraksi tahunan tertinggi terjadi pada komponen impor luar negeri (-78,34 persen), ekspor luar negeri (-76,23 persen), investasi (-12,21 persen), dan konsumsi rumah tangga (-3,65 persen). Sementara konsumsi pemerintah masih tumbuh positif 0,17 persen (yoy).

“Dari sisi lapangan usaha, hampir seluruhnya mengalami pertumbuhan negatif, dengan kontraksi tahunan terdalam pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan (-31,79 persen), akomodasi makan dan minum (-27,52 persen) serta pengadaan listrik, air, dan gas (-16,49 persen),” sebut Rizki.

BACA JUGA :  KUI UNUD Terima Benchmarking Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih lanjut dikatakan, pertumbuhan positif diperkirakan akan dimulai pada triwulan II 2021 sehingga secara keseluruhan tahun 2021 perekonomian diperkirakan tumbuh positif.

“Optimisme terhadap pertumbuhan positif didukung oleh perkiraan selesainya proses pemberian vaksin kepada warga Bali yang disertai dengan menurunnya kasus Covid-19 sehingga mengembalikan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, termasuk aktivitas konsumsi, investasi, kinerja fiskal, ekspor dan impor,” jelasnya.

BACA JUGA :  Program BI Mengajar, BI Bali Bidik SMKN 2 Denpasar

Selanjutnya BI merekomendasikan lima langkah strategis. (1) Mendorong pelaku pariwisata untuk memperoleh sertifikat CHSE guna meyakinkan bahwa Bali siap menerima wisatawan. (2) Mendorong UMKM onboarding sehingga memperluas pemasaran. (3) Mempercepat realisasi belanja daerah. (4) Mendorong sektor pertanian untuk menerapkan GAP (Good Agriculture Practice), menggunakan teknologi digital dalam berproduksi (digital farming) dan memasarkan produknya melalui e-commerce. (5) Mendorong pembayaran secara non tunai, utamanya menggunakan QRIS.

Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kepala KPw BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, S. Donny H. Heatubun dan M. Setyawan Santoso selaku Ekonom Ahli Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA, Ketua GIPI Bali IB Agung Partha, serta peserta melalui Zoom Meeting. (igp)

Related Posts