November 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Gerakan Beach Clean Up Pantai Legian Didukung Penuh De Gadjah for Bali dan SUYADINATA for Badung

LITERASIPOST.COM – LEGIAN | Gerakan bersih-bersih pantai (Beach Clean Up) di Pantai Legian, Kabupaten Badung, yang diinisiasi oleh I Wayan Puspa Negara bersama tim, dan didukung oleh komunitas BumiKita, dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan setiap hari Jumat. Konsistensi gerakan ini telah berlangsung sejak tahun 2019, dengan tujuan untuk mewujudkan Pantai Legian yang bersih sebagai destinasi internasional.

Pada Jumat (23/8/2024) gerakan Beach Clean Up melibatkan ratusan stakeholders pariwisata, pekerja pariwisata dan komunitas Gereja. “Gerakan ini perlu kita lakukan secara periodik dan berkelanjutan, karena kebersihan destinasi merupakan hal prioritas di sektor pariwisata”, ujar Puspa Negara.

Para pelaku usaha selalu antusias mengikuti gerakan Beach Clean Up di Pantai Legian. (Foto: Literasipost)

“Aksi peduli lingkungan melalui gerakan bersih-bersih Pantai Legian kali ini, juga didukung penuh oleh De Gadjah for Bali dan SUYADINATA (Wayan Suyasa – Putu Alit Yandinata) for Badung yakni pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung yang diusung Partai Golkar dan Gerindra”, imbuhnya.

Anggota Legislatif Kabupaten Badung dari Pantai Gerindra ini mengatakan setiap kali kegiatan, antusiasme peserta sangat terlihat. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sudah tumbuh dan menjadi habit/kebiasaan setiap individu. Para pelaku usaha yang ada di wilayah Legian dan sekitarnya pun dengan penuh kesadaran datang secara bergiliran setiap hari Jumat. Mereka dibagi menjadi 4 kelompok kerja, yaitu blok Double Six, blok Padma, blok Melasti dan blok Dewi Sri.

BACA JUGA :  Dimulai di Kodim Jembrana, Donor Plasma Konvalesen Sambut HUT ke-60 Korem 163/Wira Satya

“Secara otomatis mereka setiap hari Jumat datang tanpa pemberitahuan, artinya upaya kita untuk edukasi mulai tumbuh, termasuk wisatawan asing  juga turut serta seperti dari Italia, ini sebagai bentuk support dari luar”, sebutnya.

Edukasi secara masif, kata Puspa Negara, sangat perlu dilakukan agar masyarakat dan wisatawan semakin peduli terhadap kebersihan serta menjaga lingkungan tetap sehat di manapun. “Semakin rutin (bersih-bersih) kita lakukan tentu semakin bagus, apalagi kita selalu menghadapi musim angin barat (West Monson) setiap bulan Februari hingga Maret, terjadi badai sampah dan pantai ini akan terlihat kotor. Kalau kita tidak biasakan dari sekarang, nanti tidak kaget, begitu pula ketika ada pengunjung yang melihat pantai ini kotor dikiranya kita tidak melakukan apa-apa”, pungkas Puspa Negara. (IGP)

Related Posts