October 25, 2024
POLITIK & INSTANSI

Autogate Imigrasi bikin Wisatawan Nyaman, Autodefisit APBD Badung bikin Tanda Tanya

Itu artinya APBD Badung tahun 2024 dirancang lebih kepada kepentingan elektoral

LITERASIPOST.COM – BADUNG | Pihak Imigrasi telah meresmikan 90 Autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hal itu sebagai bentuk servis cemerlang di bandara yang patut diapresiasi, ditengah semakin membaiknya vibes kunjungan wisatawan terutama Wisman ke Bali. Dimana sampai akhir September 2024 telah mencapai 4,7 juta Wisman, hampir mendekati jumlah sebelum pandemi Covid tahun 2019 yang mencapai 6,25 juta.

Namun dibalik tingginya kunjungan tersebut, masih ditemui berbagai problematika yakni antrean pemeriksaan imigrasi di kedatangan yang cukup lama, bahkan hingga berjam-jam. Kini dengan adanya Autogate membuat per orang Wisman hanya membutuhkan waktu 15-25 detik dan sangat efisien.

BACA JUGA :  Pemecutan Kaja dan Sumerta Siap Kawal Kemenangan AMERTA

“Saya yang juga sebagai pelaku pariwisata merasa langkah Imigrasi ini sangat inovatif, bila perlu waktu antrean bisa diperpendek lagi kisaran 10-15 detik seperti Autogate di Bandara Hitro Inggris,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara.

Di sisi lain pihaknya merasa agak pesimis terhadap target 7 juta Wisman ke Badung. Hal ini terkait penjelasan Pj Sekda Badung dalam upaya menanggulangi potensi devisit anggaran tahun 2024 yang diproyeksi hingga Rp3,4 triliun di akhir tahun 2024 sebagaimana penyampaian Pj Gubernur atas hasil verifikasi Perubahan APBD Badung 2024.

Artinya, jika Pj Sekda Badung hanya menggunakan asumsi jumlah kunjungan Wisman mencapai 7 juta ke Badung hingga akhir tahun 2024, maka dengan rata-rata jumlah kedatangan Wisman ke Bali 18.000-21.000 per hari, serta data statistik jumlah kunjungan Wisman lewat bandara sampai akhir September 2024 baru mencapai 4,7 juta, bahwa ada potensi target jumlah kunjungan tersebut tidak akan tercapai.

BACA JUGA :  Sambut Libur Idul Fitri, ITDC Siapkan Posko Lebaran Seru

Menurutnya, ada asumsi-asumsi belum cermat dan belum akurat yang diformulakan oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) sehingga ada potensi ancaman defisit yang berlebih. Itu artinya APBD Badung tahun 2024 dirancang lebih kepada kepentingan elektoral. Padahal, upaya-upaya inovasi dilakukan oleh berbagai instansi dalam memberikan servis kepada Wisman. Sedangkan APBD Badung tahun 2024 bentuk servisnya pada daerah penghasil PHR terlihat kurang signifikan dan mengarah Mal Function.

“Oleh karena itu saya berharap nanti APBD Badung tahun 2025 adalah APBD World Class Service bagi masyarakat Badung, bukan untuk servis electoral menaikkan daya keterpilihan,” tutup Puspa Negara. (IGP/r)

Related Posts