November 7, 2025
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Bali Dapat “Double Warning” di Akhir Tahun 2024

Kita tetap perlu ciptakan Bali sebagai destinasi yang sehat, aman, nyaman dan safe, sekecil apapun kasus-kasus terkait DBD atau yang lainnya

LITERASIPOST.COM – BADUNG | Bali mendapat “Double Warning” di akhir tahun 2024. Pertama dari Fodor, salah satu publikasi panduan perjalanan di Amerika yang menyatakan Bali tidak layak dikunjungi tahun 2025. Kedua, warning dari Australia atas kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang menimpa warganya pasca berkunjung ke Bali.

Terkait warning dari pemerintah Australia, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara mengatakan Bali perlu introspeksi terutama Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota untuk bersikap dan melakukan langkah-langkah koordinatif dengan unit terkait.

BACA JUGA :  Deklarasi Ganjarian Spartan Komter Bali: Dukung Ganjar Pranowo, Tolak Politik Identitas

“Kita tetap perlu ciptakan Bali sebagai destinasi yang sehat, aman, nyaman dan safe, sekecil apapun kasus-kasus terkait DBD atau yang lainnya,” kata Puspa Negara.

Oleh karena itu, sebutnya, kita tetap harus waspada pada setiap musim hujan yang biasanya selalu berpotensi munculnya kasus DBD. Perlu ada langkah-langkah strategis terkait pencegahan, hingga proteksi terhadap Wisman baik di akomodasi maupun obyek destinasi karena DBD bisa saja terkena di hotel, restoran, atau obyek wisata.

“Jadi, perlu ada sosialisasi yang lebih firm (tegas) terkait hal ini pada pelaku pariwisata secara menyeluruh,” sebutnya.

Meskipun demikian, terkait warning ini kita tetap konsen dan harus melakukan upaya yang serius. Di sisi lain, kita meyakini bahwa warga Australia akan tetap berkunjung ke Bali karena secara psikologis mereka sudah sangat familiar dengan Bali.

BACA JUGA :  Bali Safari Park Bersama Bali Life Foundation Peringati International Day Of Forest

Pihaknya berharap Dispar Provinsi Bali segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota terkait perkembangan kasus DBD di Bali. Selanjutnya berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terkait persoalan tersebut untuk langkah-langkah preventif dan perkuatan public relation Bali. Kemenpar juga sebaiknya berkomunikasi dengan pihak Australia untuk menjelaskan langkah-langkah yang diambil guna menjawab warning tersebut.

“Sekaligus kita harus berbenah di semua sektor, memperbaiki fasilitas atau infrastruktur, keamanan dan kenyamanan, pelayanan, branding hingga public relation serta  menciptakan kewaspadaan bagi kita semua terhadap DBD,” pungkas Puspa Negara. (IGP/r)

Related Posts