November 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Lolos Kurasi, RSUP Sanglah Siap Bukukan 62 Puisi “Rumah Sakit”

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Ada yang menarik dalam rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-62 RSUP Sanglah Denpasar tahun ini. Yakni, digelarnya agenda penulisan puisi bertema “Rumah Sakit” yang terbuka bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Setelah melalui proses kurasi, akhirnya ditetapkan sebanyak 62 puisi yang nantinya akan diterbitkan menjadi buku antologi puisi.

Dewan Kurator yang terdiri dari Wayan Jengki Sunarta, Made Adnyana Ole dan Sthiraprana Duarsa mengapresiasi para peserta yang telah mengirimkan puisi-puisinya.

BACA JUGA :  AUN-QA Lakukan Asesmen Lapangan pada Prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD

Kabag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan sejak undangan menulis puisi ini diumumkan pada 8 Oktober 2021 lalu hingga batas waktu pengiriman puisi pada 5 November 2021, Dewan Kurator menerima sebanyak 249 puisi yang ditulis oleh 121 peserta.

“Tidak hanya dari Bali, peserta juga berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,” kata Dewa Kresna, Jumat (12/11/2021).

BACA JUGA :  Bersihkan PHDI dari Sampradaya, Umat dan "Soroh" Diminta Bersuara Lantang dan Tidak Belog Polos

Puisi yang masuk tak hanya dari penyair profesional, namun juga dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dokter, perawat, pegawai negeri, pegawai swasta, dan lainnya. Dewan Kurator melaksanakan kurasi berdasarkan kesesuaian isi puisi dengan tema (eksplorasi tematik) dan teknik penulisan puisi (komposisi puitik).

Dewa Kresna menjelaskan bahwa berdasarkan catatan Dewan Kurator, sebagian besar puisi sudah sesuai dengan tema. Namun dari segi teknik penulisan masih tertatih-tatih merangkai diksi (pilihan kata) menjadi kalimat puitik yang membentuk bangunan puisi. Hal ini mengakibatkan banyak puisi kedodoran dengan metafora dan kiasan yang cenderung klise atau basi, meledak-ledak dan bombastis, penuh petuah, dan memamerkan akrobatik kata-kata.

BACA JUGA :  Analisa dan Evaluasi Kinerja Tahun 2023, Kapolda Bali Tekankan Tak Anti-kritik

Selain itu, sejumlah puisi kurang mendapatkan sentuhan swasunting sehingga tampak salah ketik di sana-sini, serta penggunaan tata bahasa dan ejaan yang masih berantakan. Ada sejumlah puisi yang cukup kokoh secara komposisi puitik dan pendalaman tematik. Puisi-puisi tersebut mampu menggetarkan kalbu melalui diksi, metafora, frase, dan kalimat puitik yang sublim.

“Proses kurasi berlangsung secara bertahap dan ketat untuk mendapatkan 62 puisi, sesuai dengan angka HUT tahun ini,” sebutnya.

BACA JUGA :  Sambut Kemerdekaan RI ke-77, The Cakra Hotel Bali Hadirkan Promo Spesial

62 puisi yang lolos kurasi ini menampilkan keunggulan dari segi pendalaman tematik dan komposisi puitik yang utuh padu. Selain itu, puisi-puisi ini juga menyuguhkan kekuatan dan keunikan gaya ucap yang menunjukkan kematangan penulisnya dalam mengolah tema menjadi puisi yang bernas.

“Bagi peserta yang puisinya belum lolos, jangan berkecil hati, sebab masih terbuka kesempatan di masa mendatang,” pungkas Dewa Kresna. (igp)

Related Posts