November 25, 2024
PENDIDIKAN

Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud Gelar Webinar Nasional Kajian Budaya

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Program Studi Doktor Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (Unud) menyelenggarakan Webinar Nasional Kajian Budaya, Selasa (16/11/2021). Webinar mengusung tema “Memaknai Globalisme Kebudayaan: Menuju Bali Maju dan Berperadaban”.

Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum, menyampaikan webinar ini merupakan salah satu wahana untuk mengembangkan budaya akademik di Prodi Doktor Kajian Budaya. Selain itu, webinar ini juga menjadi media untuk pengembangan lembaga, dan kesempatan yang baik untuk temu alumni sehingga dapat diketahui rekam jejak alumni.

BACA JUGA :  Calon Anggota Muda BEM FKH UNUD Selenggarakan Kuliah Umum "Zoonosis dan Rabies"

Koprodi Doktor Kajian Budaya, Prof. Dr. A.A. Ngr. Anom Kumbara, M.S., mengatakan webinar ini istimewa dalam kaitannya dengan momentum dan tema yang diusung, visi aksiologi, serta pembicara yang dihadirkan. Webinar ini diharapkan memberikan sumbangan rumusan pemikiran konseptual alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Bali baik kekinian maupun ke depan.

Webinar dipandu oleh moderator, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., yang merupakan alumni Prodi Doktor Kajian Budaya Unud dan saat ini menduduki jabatan sebagai Rektor Undiknas Denpasar.

BACA JUGA :  Pertama di Bali, Pembentukan Perarem Pengendalian Rabies

Narasumber yang dihadirkan, yakni Dr. A. A. Gde Ngurah Ari Dwipayana, S.IP., M.Si. yang merupakan Koordinator Staf Khusus Presiden RI, menyampaikan materi mengenai globalisasi transnasional dan siasat kebudayaan.

Narasumber lainnya, Dr. I Ngurah Suryawan yang merupakan Dosen Fisip Universitas Warmadewa, menyajikan materi berjudul “Bali Pasca Pandemi: Perubahan Landskap, Struktur Ekonomi Politik, dan Gerakan Komunitas (Adat)”.

BACA JUGA :  Diundur, Implementasi NIK sebagai NPWP Dimulai 1 Juli 2024

Berdasarkan pemaparan dari narasumber dan pendalaman pada sesi diskusi, webinar menghasilkan rekomendasi bahwa perlu dilakukan studi terhadap budaya Bali melalui pendekatan kritis dan poskolonial sebagai akibat dari perubahan lanskap sosial, budaya, politik terkait globalisasi. Selain itu diperlukan juga penguatan literasi, digitalisasi, dan modal budaya untuk memenangkan persaingan global.

Webinar ini diikuti dengan antusias oleh peserta yang merupakan akademisi, mahasiswa, maupun pengamat budaya. (igp/r)

Related Posts