November 25, 2024
GAYA HIDUP & TEKNOLOGI

Perintah Presiden, PLN Siap Konversi LPG ke Kompor Induksi

LITERASIPOST.COM, JAKARTA | PT PLN (Persero) siap mengawal program pengalihan kompor berbasis energi impor (LPG) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik) atau lebih dikenal kompor induksi, sebagai solusi menekan impor dan memperbaiki neraca perdagangan.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumpulkan jajaran direksi serta komisaris PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). Dalam salah satu arahannya, Kepala Negara meminta program transisi energi dijalankan, seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.

BACA JUGA :  Derita Kulit Melepuh, Putu Malini Harapkan Uluran Tangan untuk Pengobatan

“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, pasokan dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina turun,” tegas Presiden Jokowi.

Merespons arahan Presiden, PLN berkomitmen siap menjalankan program konversi kompor induksi. Bahkan, PLN sebenarnya tengah menggulirkan program Satu Juta Kompor Induksi.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan dengan cadangan daya lebih dari 30 persen hampir diseluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi.

BACA JUGA :  Gathering Pariwisata Implementasi CHSE di Kuta Utara, Pelaku Wisata Singgung SE Gubernur

“PLN juga siap menggulirkan diskon tambah daya guna mempermudah pelanggan untuk beralih ke kompor induksi,” ujarnya.

Salah satunya saat ini tengah berjalan, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya Rp150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021 bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.

Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukkan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sementara dengan kompor LPG tabung 12 kilogram sekitar Rp176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp28.500 dari biaya memasak setiap bulan.

BACA JUGA :  Hadirkan Kedubes Ukraina, FISIP UNUD Adakan Kuliah Umum Geopolitik

Selain itu, karena ini sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat, PLN juga terus mengampanyekan electrifying lifestyle yang salah satunya penggunaan kompor induksi.

“Kami memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kelebihan dan manfaat penggunaan kompor induksi,” tutur Bob.

Dari sisi waktu memasak juga lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas. Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu. Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas.

BACA JUGA :  Eksis 70 Tahun, Yayasan Dwijendra Gelar Perayaan Ulang Tahun sebagai Wujud Syukur

Dari sisi penghematan, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggunaan induksi berpotensi memberikan penghematan Rp60 triliun bagi negara.

“Ini percepatan penekanan impor dalam lima tahun ke depan, kalau kita bisa ubah minyak tanah ke LPG kenapa gak ubah LPG ke listrik saja,” kata Erick dalam konferensi pers pada 31 Maret 2021. (igp/r)

Related Posts