October 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Persembahyangan Bersama Hari Suci Tilem di Lapas/Rutan se-Bali

LITERASIPOST.COM, BALI | Umat Hindu di Bali memiliki hari suci keagamaan yang dilakukan rutin dalam rentang waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kalender Bali. Adapun salah satu hari suci yang datangnya setiap bulan (30 atau 29 hari sekali) adalah hari Purnama dan Tilem. Hari ini dirayakan oleh umat Hindu untuk memuja dan memohon berkah kepada sang Hyang Surya dan Sang Hyang Chandra.

Sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu melimpahkan anugerahnya kepada setiap insan ciptaan-Nya, setiap Purnama dan Tilem seluruh petugas dan warga binaan lapas/rutan se-Bali melaksanakan persembahyangan bersama.

BACA JUGA :  Bawa "Amunisi", Julie Laiskodat: Gaspol Tahan Nafas Hingga AMERTA Menang

Pada Tilem kali ini, Sabtu (4/12/2021), spesial bagi Rutan Gianyar karena dibarengi dengan Upacara Pecaruan di lingkungan rutan setempat. Upacara Mecaru ini berfungsi untuk menetralisir alam dari energi negatif. Maknanya adalah menanamkan nilai-nilai luhur dan spiritual kepada umat manusia agar selalu menjaga keharmonisan alam, lingkungan beserta isinya. Selain itu, kewajiban manusia merawat alam yang diumpamakan badan raga Tuhan dalam perwujudan alam semesta beserta isinya. Begitupun Rutan Gianyar melaksanakan pecaruan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam dan manusia di lingkungan Rutan Gianyar.

Selain itu, persembahyangan bersama juga dilakukan di Lapas Singaraja yang dipimpin oleh Jero Mangku (rohaniwan), yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan bagi seluruh Warga Binaan sebagai keseimbangan kebutuhan jasmani dan rohani serta merupakan terobosan inovasi dari Kalapas Singaraja dengan nama “Bintal Purtil” (Pembinaan Mental Purnama Tilem).

BACA JUGA :  Wagub Cok Ace Paparkan Kesiapan Bali Buka Pintu Masuk Internasional

Selama menjalani masa pidana di dalam lapas/rutan, seluruh WBP terus didorong untuk aktif dalam mengikuti setiap program pembinaan, salah satunya adalah Pembinaan Kerohanian dengan melakukan persembahyangan bersama di hari suci Tilem maupun Purnama bagi umat Hindu.

“Pembinaan Kerohanian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama, meningkatkan pengetahuan agama serta memantapkan kembali kepercayaan diri mereka sehingga dapat bersikap dan berprilaku yang lebih baik di masa yang akan datang,” ungkap Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk. (igp/r)

Related Posts