RS Bhayangkara Denpasar dan BPBD Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana Alam
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Denpasar bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menggelar simulasi atau latihan tanggap darurat bencana kebakaran dan gempa bumi, Jumat (10/12/2021).
Simulasi ini melibatkan seluruh pegawai RS Bhayangkara yang dibagi dalam peran sebagai tim evakuasi, tim eksekusi, maupun pasien. Kegiatan berlangsung secara luring dan daring sehingga staf yang sedang memberikan pelayanan tetap bisa mengikutinya.
Karumkit Bhayangkara Denpasar, Pembina TK I dr. Ni Made Murtini, MARS mengatakan simulasi rutin diadakan setiap tahun. Tujuannya untuk melatih kesiapsiagaan para pegawai di lingkungan RS Bhayangkara Denpasar terkait sikap dan tindakan yang harus diambil ketika sedang menghadapi bencana kebakaran dan gempa bumi.
“Saya mengapresiasi panitia yang telah menyelenggarakan simulasi ini. Terima kasih kepada narasumber atau instruktur yang sudah berbagi ilmu sebagai media pembelajaran bagi kami dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan mengaplikasikannya di RS Bhayangkara Denpasar,” kata dr. Murtini.
dr. Murtini meminta kepada para peserta agar bersungguh- sungguh mengikuti proses pembelajaran sehingga nantinya bisa lebih terampil. Latihan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar unit kerja di rumah sakit dalam menghadapi situasi penanganan bencana.
Petugas BPBD, I Nyoman Suka Arnawa, S.H., M.A. mengungkapkan bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, tsunami, banjir, gunung meletus, dan tanah longsor dapat terjadi setiap saat, kapanpun dan dimana saja.
Hal yang penting saat terjadi bencana adalah tidak panik. Kemudian menghindari area yang terbuat dari kaca, melindungi kepala dengan kedua tangan, dan bersembunyi di tempat yang kuat pondasinya. Ketika sedang berada di pantai, segera berpindah ke daerah yang lebih tinggi.
Ketika mendengar suara sirine tanda bahaya, seluruh pegawai RS Bhayangkara Denpasar dengan sigap keluar menuju halaman titik kumpul. Jika sudah aman, segera melaksanakan evakuasi kepada para korban.
“Program sosialisasi dan simulasi ini bagus untuk kita, agar paham bagaimana tindakan kita saat terjadi bencana,” ujar Suka Arnawa. (igp/r)