October 25, 2024
PENDIDIKAN

Perdana, FK UNUD Luluskan Mahasiswa Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Ujian Promosi Doktor secara hybrid atas nama dr. Gede Febby Pratama Kusuma, S.Ked., M.Biomed dengan judul disertasi “Pengaruh Terapi MLC901 Terhadap Kadar Neutrophil-to-Lymphocyte-Ratio, Platelet-to- Lymphocyte-Ratio, BDNF, Skor MOCA-INA, dan Barthel-Index Pasien Cedera Otak Traumatik” berlangsung di ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Selasa (11/1/2022).

Pada ujian ini promovendus dinyatakan lulus sebagai Lulusan ke-332 Doktor Universitas Udayana (UNUD) dengan predikat Cumlaude dan merupakan lulusan pertama mahasiswa Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Fakultas Kedokteran UNUD.

BACA JUGA :  BALINALE 2024 Umumkan Pemenang Penghargaan

Dalam disertasinya disebutkan cedera otak traumatik atau traumatic brain injury (TBI) adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan yang mempengaruhi jutaan orang secara global dengan beban ekonomi yang signifikan. TBI dapat berujung pada gangguan fungsi berpikir, fisik, dan perilaku yang menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Diperlukan tatalaksana terapi untuk mencegah terjadinya cedera otak sekunder pasca TBI, sehingga dapat meningkatkan luaran klinis pasien TBI.

Penelitian pra-klinis terbaru menernukan bahwa suplemen fitofarmaka MLC901 memiliki potensi sebagai pelindung sistem saraf dan pemicu pertumbuhan sistem saraf yang dapat mencegah cedera otak sekunder dan meningkatkan luaran klinis pasca TBI.

BACA JUGA :  Aliran Lumpur Timbun Jalan di Desa Terunyan

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan secara klinis potensi terapi MLC901 sebagai agen pelindung sistem saraf dan agen pertumbuhan sistem saraf pasca TBI dan pengaruhnya terhadap luaran klinis pasien TBI. Hasil utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah terapi MLC901 secara klinis terbukti dapat berperan sebagai agen pelindung sistem saraf pasca TBI dengan mencegah terjadinya peradangan sistem saraf da cedera otak sekunder. Terapi MLC901 secara klinis juga terbukti dapat berperan sebagai agen pertumbuhan sistem saraf pasca TBI dengan meningkatkan kadar dari protein yang mampu menstimulasi proses pertumbuhan sistem saraf. Terapi MLC901 secara klinis juga terbukti dapat meningkatkan fungsi berpikir dan fungsi kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari pasca TBI, sehingga marnpu meningkatkan luaran klinis pasien TBI.

Pengembangan ilmu baru (novelty) dari penelitian ini adalah telah menghasilkan pemahaman baru secara klinis mengenai metode tatalaksana terapi MLC901 untuk mencegah cedera otak sekunder dan meningkatkan luaran klinis pasien TBI. Penelitian ini juga menghasilkan pemahaman teori baru secara klinis mengenai mekanisme kerja dari terapi MLC901 sebagai agen pelindung sistem saraf melalui jalur pencegahan peradangan sistem saraf dengan menurunkan kadar neutrophil-to-lymphocyte-ratio (NLR) dan platelet-to-lymphocyte-ratio (PLR) pada pasien TBI, sehingga dapat mencegah cedera otak sekunder dan meningkatkan luaran klinis pasien TBI.

BACA JUGA :  Tim FT UNUD Raih Juara 1 dan Best Design dalam Lomba Java Robot Nasional

Implikasi hasil penelitian ini bagi praktik klinis kedokteran adalah pemberian terapi MLC901 pada kasus TBI derajat sedang yang tidak memerlukan tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan untuk menjadi tatalaksana tetap dalam praktik kedokteran sehari-hari.

Ujian terbuka dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi Prof. dr. I Made Ady Wirawan, S.Ked., MPH., Ph.D., dengan tim penguji sebanyak 9 orang. (igp/r)

Sumber: http://www.unud.ac.id

Related Posts