October 25, 2024
PENDIDIKAN

Pemulihan Ekonomi Nasional, Kemenko Marves Gandeng FKP UNUD Monitoring Terumbu Karang

LITERASIPOST.COM, BULELENG | Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) yang dipimpin Luhut B Pandjaitan menggandeng Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana (FKP UNUD) untuk melakukan monitoring terumbu karang di lautan sekitar Buleleng dan Nusa Dua.

Kegiatan ini sendiri merupakan rangkaian panjang dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kegiatan padat karya penanaman terumbu karang yang telah dilakukan selama masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA :  Sinergi KUI UNUD dan FPAR Jajaki Kerja Sama dengan Universitas Ternama Inggris

Program ini ditujukan untuk memberi pemasukan bagi penyelam-penyelam wisata di Bali yang kehilangan pekerjaan, sembari melestarikan alam melalui konservasi terumbu karang. Dimana, para penyelam diminta untuk membentuk Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di bawah laut.

Acara monitoring yang berlangsung pada 31 Januari 2022 tersebut dihadiri oleh Dekan FKP, Prof. Nuarsa. Pihaknya menyampaikan bahwa hasil monitoring menunjukkan kemajuan yang berarti dari program PEN dalam pemulihan kondisi lautan di perairan Bali.

“Terjadi perkembangan yang signifikan terhadap recruitment terumbu karang alami yang ditemukan di perairan Buleleng dan Nusa Dua,” tuturnya.

BACA JUGA :  Bermodal Limbah Lokal, Teknik Sipil FT UNUD Boyong Enam Prestasi Nasional

Proses monitoring sudah dilakukan dalam beberapa bulan sebelumnya yang diinisiasi oleh Pusat Riset BRIN. FKP UNUD diwakili oleh dua dosen yang memiliki keahlian dalam penyelaman serta telah bersertifikat, yaitu Dwi Budi Wiyanto dan Elok Faiqoh. Selain itu secara khusus monitoring juga melibatkan 4 mahasiswa penyelaman yang sedang melaksanakan tugas akhir.

Dalam monitoring ICRG tersebut, Dwi menyampaikan merasa cukup kesulitan dalam prosesnya karena beberapa faktor.

BACA JUGA :  Satu-satunya PTS di Bali, ITB STIKOM Bali Ditunjuk Jadi Pendamping SMK se-Bali

“Terjadi beberapa kali cuaca ekstrem mengingat dilakukannya monitoring saat musim hujan, selain itu kondisi perairan yang berarus dan bergelombang tinggi, namun semua bisa ditangani dengan mengikuti protokol safety first,” ujar Dwi yang saat ini sebagai Koordinator Prodi Ilmu Kelautan tersebut. (igp/r)

Sumber: http://www.unud.ac.id

Related Posts