Bali Bebas Karantina dan Penerapan VOA Jadi “Booster” Kebangkitan Pariwisata Bali
LITERASIPOST.COM, LEGIAN | Per 7 Maret 2022, pemerintah menerapkan kebijakan penghapusan karantina (Off Quarantine) terutama bagi wisatawan mancanegara (Wisman) yang ingin datang ke Bali. Tentu hal ini disambut baik dan sangat diapresiasi oleh para pelaku pariwisata di Bali.
Pelaku dan Pengamat Pariwisata sekaligus Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marjinal Bali (APPMB), I Wayan Puspa Negara mengatakan kebijakan tanpa karantina ini memberikan semangat kebangkitan untuk pariwisata Bali. Terlebih, kebijakan ini sudah sangat lama dinantikan.
“Walaupun terlambat, tapi kami tetap apresiasi kebijakan ini. Sekarang masih tahap uji coba dan tinggal menunggu regulasinya agar dapat diterapkan secara permanen. Sekali lagi, ini memberikan rasa optimisme kebangkitan pariwisata Bali,” ujar Puspa Negara.
Pihaknya mengatakan bahwa sejak lama akomodasi terutama hotel-hotel di Bali telah mengantongi sertifikat CHSE. Hal ini menandakan sebenarnya semua hotel tersebut telah siap menjadi tempat karantina, sekaligus menerima tamu untuk menginap.
Hal kedua yang menjadi “booster” atau pemacu semangat kebangkitan pariwisata Bali adalah penerapan visa kunjungan (Visa on Arrival/VOA). Sebagaimana diketahui, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI telah menerbitkan aturan Pemberian VOA Khusus Wisata bagi 23 negara yang akan berkunjung ke Bali mulai 7 Maret 2022. Salah satu negara yang termasuk di dalamnya adalah Australia.
“Ketika Australia sudah dibuka untuk Bali, saya yakin mereka (turis Australia) akan berbondong-bondong ke Bali. Di HP saya, banyak koresponden dari Australia yang menyatakan sangat kebelet ingin ke Bali, karena Bali sudah dianggap sebagai rumah kedua dan family mereka,” ungkapnya.
Hanya disayangkan India tidak termasuk ke dalam 23 negara tersebut. Pihaknya justru berharap India dimasukkan ke dalam list pemberian VOA, mengingat secara statistik jumlah kunjungan wisatawan India ke Bali menunjukkan tren peningkatan saat sebelum pandemi.
Puspa Negara pun semakin optimis dengan dibukanya rute penerbangan internasional langsung ke Bali. Sejak awal Februari lalu, maskapai Garuda Indonesia telah mengawali dengan melakukan penerbangan perdana dari Narita (Jepang). Disusul oleh Singapore Airlines, Jetstar dan Scoot. Kemudian Garuda kembali membuka penerbangan dari Sydney (Australia).
“Kita apresiasi para maskapai ini, semakin banyak penerbangan langsung ke Bali maka carrying capacity juga bertambah, artinya wisatawan semakin banyak. Hal ini memberikan nikmat kepada kita semua, dan kita pun tetap optimis bahwa Bali masih menjadi tujuan wisata populer di dunia,” pungkas Ketua LPM Kelurahan Legian ini. (igp)