October 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Bali Menuju Less Cash Society: Digitalisasi Pembayaran Lebih Aman dan Efisien

LITERASIPOST.COM – JEMBRANA | Perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Bali terus digencarkan melalui kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali dan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) di Provinsi Bali. Sebagai realisasi dari perluasan digitalisasi, telah dilaksanakan rapat koordinasi bersama PJP pada 19 September 2024 yang dipimpin oleh Advisor KPw BI Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, dan dihadiri oleh perwakilan Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BCA, BPD Bali, dan Bank BRI.

Rapat tersebut menghasilkan beberapa kegiatan yang dirangkum dalam program Perluasan Digitalisasi Sistem Pembayaran (PARADISE) 2024. Program ini mencakup penguatan kawasan digital, banjar digital, kolaborasi event strategis, serta QRIS Goes to School. Perluasan ini tidak hanya dilakukan di Provinsi Bali, melainkan juga akan dilaksanakan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA :  Bersama Anggota DPR RI Komisi XI, OJK Beri Edukasi Keuangan di Sukawati dan Blahbatuh

Advisor KPw BI Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, menyampaikan bahwa perluasan digitalisasi sistem pembayaran perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah penambahan pengguna baru QRIS di Provinsi Bali, yang pada akhirnya mampu meningkatkan akseptasi digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat.

“Peningkatan akseptasi ini perlu diimbangi dengan awareness masyarakat agar transaksi dapat dilakukan dengan CeMuMuAh (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal),” kata Butet.

Pada tingkat pendidikan, perluasan digitalisasi dilakukan melalui QRIS goes to school dengan menggandeng guru penggerak untuk menjadi Guru Pejuang QRIS. Kompetisi Guru Pejuang QRIS di Kabupaten Jembrana telah diresmikan pada 18 September 2024, yang dihadiri oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba; Advisor KPw BI Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan; serta Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, I Gusti Putu Anom Saputra.

Lebih lanjut, Butet menyampaikan bahwa peningkatan akseptasi digital kepada pelajar/mahasiswa dilakukan di beberapa lokasi, seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Pendidikan Ganesha, SMAN 1 Payangan, Politeknik Pariwisata Bali, SMAN 2 Kuta Selatan, hingga lomba debat mahasiswa di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Peningkatan akseptasi dilakukan melalui QRIS experience, edukasi sistem pembayaran, CBP (Cinta, Bangga, Paham) Rupiah, serta pelindungan konsumen.

BACA JUGA :  Ciptakan Sistem Keuangan yang Aman, BI Bali Lakukan Langkah Strategis Penguatan APU-PPT

“Penguatan kawasan digital dilakukan di seluruh kota/kabupaten Provinsi Bali dan menyasar seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui akuisisi pengguna baru QRIS kepada driver ojek online di Denpasar. Hingga September 2024, kegiatan PARADISE 2024 telah menyasar kepada hampir 8.000 pengguna. Selain di Denpasar, pengembangan kawasan digital juga dilakukan di Kabupaten Klungkung. Pada Oktober nanti, khususnya pada pelaksanaan kegiatan Nusa Penida Festival, rencananya terdapat peluncuran blueprint Nusa Lembongan Digital Island yang akan menjadi kawasan digital di Kabupaten Klungkung.

Perluasan digitalisasi sistem pembayaran juga dilakukan bersamaan dengan upaya pengendalian inflasi di Provinsi Bali, salah satunya melalui Pekenan Ngrombo. Pekenan Ngrombo merupakan kegiatan pasar murah yang dilaksanakan pada 22 September 2024 di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi TPID Provinsi Bali, OJK Provinsi Bali, dan BPD Bali, dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2024 khusunya dalam menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, sekaligus meningkatkan awareness masyarakat mengenai penggunaan QRIS.

Pasar murah dilaksanakan dengan menjual kebutuhan bahan pokok dan penting, serta 2.000 paket canang sari. Adapun masyarakat yang melakukan pembelian kebutuhan bahan pokok menggunakan QRIS diberikan harga khusus, yaitu canang sari seharga Rp1,- per paket, dimana 1 paket berisi 10 canang sari dengan maksimal pembelian 2 paket.

BACA JUGA :  Iman Handiman Raih Gelar Doktor ke-62 FT UNUD

Melalui berbagai upaya yang dilakukan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali senantiasa mendukung perluasan digitalisasi sistem pembayaran untuk mewujudkan Bali less cash society dengan tetap mengedepankan keamanan bertransaksi. (IGP/r)

Related Posts