Bekali Kecakapan Digital, Kominfos Denpasar Ikut MPLS SMP
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Dewasa ini kebutuhan akan dunia digital sudah menjadi keniscayaan dalam aktifitas keseharian. Interaksi digital telah merambah ke berbagai sendi kehidupan, termasuk telah menjadi kebutuhan bagi para remaja.
“Perkembangan teknologi membuat para pelajar di usia remaja mesti berinteraksi dengan dunia digital, sehingga perlu diberikan edukasi agar mereka cakap, bijak dan berbudaya saat beraktifitas digital” jelas Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar Dr. I.B. Alit Adhi Merta, S.S.T.P., M.Si didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik (Kabid PIP), Gde Wirakusuma W., S.Sos.
Hal tersebut disampaikan saat melakukan pemantauan Literasi Digital saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tingkat SMP Kota Denpasar di SMP Sapta Andika Denpasar pada Kamis (14/7) pagi.
Literasi Digital kali ini menyasar sebanyak 3.750 siswa di 16 SMP negeri dan swasta di Kota Denpasar dengan menurunkan belasan relawan mulai 11 hingga 14 Juli 2022. Dalam kegiatan ini, Dinas Kominfos bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga (Dikpora) Kota Denpasar menggandeng komunitas Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Bali dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kordinator Wilayah Bali.
“Kolaborasi ini sekaligus sebagai implementasi spirit Wasudewa Kutumbhakam, bahwa kita semua bersaudara dan senantiasa bersinergi dalam melaksanakan pembangunan di Kota Denpasar,” jelas Kadis Kominfos yang akrab disapa Gus Alit ini.
Lebih jauh Kabid PIP Gde Wirakusuma menyatakan bahwa literasi digital menjadi kegiatan prioritas instansinya yang menyasar berbagai kalangan.
“Mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, sekeha teruna, pelaku UMKM dan komunitas masyarakat lainnya telah diberikan literasi digital dalam beberapa kali kegiatan,” jelas alumnus Universitas Jember ini.
Literasi digital menjadi penting agar seluruh komponen masyarakat bisa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan memadai dalam berinteraksi di dunia digital, sehingga bisa mengoptimalkan manfaat dan mengurangi dampak negatifnya.
“Harapannya kita semua bisa mengggunakan perangkat terkoneksi internet dengan pemahaman yang memadai sehingga bisa produktif, positif dan kreatif dalam bingkai jati diri sebagai Bangsa Indonesia,” jelasnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut Ketua RTIK Bali yang juga merupakan dosen STMIK Primakara I Gede Putu Krisna Juliharta,S.T.,M.T menyatakan bahwa generasi muda yang tingkat aktifitasnya cukup intens di dunia digital mesti memiliki pengetahuan, wawasan dan ketrampilan digital.
“Salah satu yang mesti diwaspadai adalah tentang keamanan data pribadi, oleh karenanya jangan mudah membagikan konten yang memuat informasi pribadi seperti NIK, tempat tanggal lahir serta data pribadi lainnya,” jelasnya.
Karena hal tersebut rawan untuk disalahgunakan untuk tujuan kejahatan digital (cybercrime). Antisipasi keamanan lainnya antara lain dengan menggunakan password yang kuat yang merupakan gabungan angka, huruf dan karakter.
“Serta melindungi akun-akun media sosial dengan otentifikasi ganda misalnya terhubung dengan nomor Hp atau akun email lain,” ujar dosen perguruan tinggi ini.
Pihaknya juga mengingatkan para pelajar tentang jejak digital, sehingga konten-konten yang dibuat diharapkan yang positif, kreatif dan sesuai dengan etika dan budaya bangsa.
Ketua Mafindo Korwil Bali Indra Puspita menyatakan hal-hal yang juga perlu diwaspadai antara lain tentang perundungan melalui media digital (cyberbullying) dan maraknya berita bohong (hoax).
“Karena cyber bullying penyebarannya lebih massif sehingga dampaknya lebih dalam bagi korbannya,” ujar pegiat edukasi tangkal hoax ini.
Apalagi ketika sudah menyebar luas, lebih susah dihentikan mengingat dunia maya jangkauannya sangat luas.
“Analoginya, ketika kita mempost di media sosial berarti kita membagikannya kepada dunia,” jelas pegiat edukasi start up ini.
Dalam kegiatan literasi digital, relawan Mafindo juga memberikan cara untuk mendeteksi dan menangkal hoax.
“Pastikan informasi yang akan kita bagikan berasal dari sumber resmi dan selalu lakukan cek dan ricek kembali melalui situs-situs tangkal hoax yang ada dari Kementerian Kominfo RI, Pemerintah Kota Denpasar maupun di situs Mafindo,” ujarnya bersemangat.
Salah seorang guru, I Made Suarjana yang merupakan guru pembina MPLS di SMP Negeri 4 Denpasar menyambut baik kegiatan literasi digital ini.
“Saat ini interaksi dengan perangkat terhubung internet sudah menjadi kebutuhan siswa sehingga perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan agar anak-anak dapat melakukan aktitifitas digital dengan aman, nyaman dan sehat,” jelasnya.
Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan saat jeda semester untuk menyasar para pelajar kelas 8 dan kelas 9.
Baik Ketua RTIK Bali I Gede Putu Krisna Juliharta,S.T.,M.T dan Ketua Mafindo Korwil Bali Indra Puspita menyambut baik kolaborasi ini. “Dengan bergerak bersama-sama maka semakin banyak pelajar yang bisa kita berikan literasi digital ini,” ujar keduanya. (igp/r)