BEM-KM Fapet UNUD Gelar Mawapres 2022
LITERASIPOST.COM, JIMBARAN | Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Fapet UNUD) mengadakan Pemilihan Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) Fapet UNUD 2022, bertempat di Gedung AE Lantai 1 Kampus Bukit Jimbaran, Sabtu (12/3/2022). Pelaksanan kegiatan secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan.
Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, Dr. I Nyoman Sumerta Miwada, S.Pt., M.P., dan dihadiri oleh Ketua BEM serta Ketua DPM Fapet UNUD.
“Pemilihan Mawapres ini bertujuan untuk mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang memiliki ide-ide yang unik untuk memajukan sektor peternakan. Selain itu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap bidang ilmu yang ditekuni,” ujar Hafidz Abdurrahman Faiz selaku ketua panitia pelaksana.
“Semoga ke depannya semakin banyak mahasiswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik serta membawa harum nama Fakultas Peternakan, Udayana, Bali dan Indonesia,” sambung Faiz.
Acara Mawapres tahun ini mengambil tema “Reach a Big Results with Fabulous Effort”. Menghadirkan dewan juri, yaitu Dr. I Made Mudita, S.Pt., MP; Dr. Ni Luh Gde Sumardani, S.Pt, M.Si; dan Dr. Ir. Sri Anggreni Lindawati, M.Si. Ada 4 peserta yang mengikuti Mawapres ini. Peserta pertama merupakan mahasiswi angkatan 2020 bernama Wiwit Widdatul Fuadah dengan karya “Pengembangan Sapi Perah Guna Membangkitkan Ekonomi Peternakan di Kabupaten Banyuwangi”. Lalu, peserta kedua mahasiswa angkatan 2019, Trysia Achriyuni dengan karya “Beternak di Masa Pandemi? Don’t Worry, Let’s Unite For Advanced Livestock in The Future!“. Dilanjutkan peserta ketiga mahasiswa angkatan 2020, Mas Rian Hadidi dengan judul karya “Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketepeng Cina Sebagai Obat Skabies Pada Ternak Dimasa Pandemi’’. Kemudian diakhiri oleh peserta keempat yaitu mahasiswa angkatan 2020, Saputri Wulandari dengan karya “Tantangan Sosial Ekonomi Peternakan di Masa Pandemi untuk Masa Mendatang”.
Juri akhirnya memutuskan yang menjadi pemenang, yaitu Trysia Achriyuni dengan memperoleh total nilai 313,2. “Gagasan kreatif ini bermula karena masa pandemi Covid-19 saat ini para peternak mengalami hambatan bahkan banyak mengalami kerugian dalam pekerjaannya, inovasi untuk tetap menjaga stabilitas perkembangan sektor peternakan dalam masa mendatang,” ungkap Trysia saat mempresentasikan gagasannya.
Sumber: http://www.unud.ac.id