BPR Kanti Adakan “NGELAWAR”, Perkuat Sinergi dengan Media

LITERASIPOST.COM – GIANYAR | Bank BPR Kanti mengadakan kegiatan NGELAWAR (Ngorte Langsung Bareng Wartawan) bertempat di Aula Pusdiklat BPR Kanti, Gianyar, Selasa (25/2/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Ketua PWI Bali, Wayan Dira Arsana; perwakilan SMSI dan AMSI; serta sejumlah jurnalis Sahabat BPR Kanti.
Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, MM menyampaikan bahwa peran media sangatlah strategis, tidak hanya sebagai penyampai berita tetapi juga pilar demokrasi yang mengawasi kebijakan publik. Melalui forum ini, diharapkan dapat bertukar pandangan, berbagi wawasan, dan bersama-sama memperkuat ekosistem informasi yang sehat.
“Kata NGELAWAR sudah familiar di Bali, yang artinya membuat Lawar (salah satu makanan khas Bali). Namun dalam konteks ini, NGELAWAR yaitu Ngorte Langsung Bareng Wartawan – ajang komunikasi dan silaturahmi dengan teman-teman media, dan kebetulan pada bulan ini adalah Hari Pers Nasional, jadi berkaitan”, ujar Amitaba.
Tak hanya itu, ajang ini juga untuk menyampaikan program dan kegiatan yang telah dilakukan, serta perkembangan BPR Kanti. Amitaba mengatakan kerap menerima pertanyaan kenapa BPR Kanti sering melakukan kegiatan di luar core business. Pihaknya pun menjelaskan dengan konsep “Mahasiswa Plus” dan “Sarjana Plus”.
“Mahasiswa yang memiliki nilai tambah. Dengan tagline: Selalu Ada, Bermakna, Religius & Bermanfaat, setiap kegiatan yang kami laksanakan memiliki makna dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Kegiatan ini juga berkaitan dengan peran BPR Kanti sebagai institusi bisnis, termasuk dalam edukasi dan literasi bagi masyarakat”, jelasnya. “Kalau konsep Sarjana Plus, bukan hanya mahasiswa dengan IPK di atas 3,0, tetapi juga aktif sebagai aktivis kampus. Kami menjadi BPR terbesar kedua di Bali dalam penyaluran kredit, dengan kombinasi kinerja keuangan yang baik dan aktivitas sosial yang bermanfaat”.
Lalu, ada juga pertanyaan mengapa BPR Kanti begitu getol mendukung adat? Amitaba menjelaskan karena BPR Kanti tahu diri dan ingin berbalas budi. BPR Kanti lahir akibat Pakto 88, regulasi pemerintah untuk mencegah masyarakat terjerat rentenir. Sebagai community bank, komunitas utama BPR Kanti adalah masyarakat adat Bali. Jika masyarakat adat kuat, maka BPR pun kuat. Jika BPR kuat, maka perekonomian Bali akan semakin kokoh.
“Perekonomian Bali sangat bergantung pada pariwisata, dan pariwisata Bali berakar pada adat dan budaya. Yang menjaga adat dan budaya adalah desa adat. Maka, jika desa adat kuat, maka pariwisata kuat, dan perekonomian Bali pun akan kuat”, pungkasnya.
Plt Ketua PWI Bali, Wayan Dira Arsana menyampaikan apresiasi kepada BPR Kanti karena telah mengadakan perayaan Hari Pers Nasional yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. “Kami, keluarga besar PWI Bali, sangat mengapresiasi inisiatif BPR Kanti untuk perayaan ini. BPR Kanti adalah bank pertama di Bali yang melakukan ini, merupakan momentum baru semoga ke depan bank-bank lain serta stakeholder mitra pers turut menjadi bagian dari pers itu sendiri”, ucapnya. (LP)














