Cinta Produk Lokal, Kaori Group Serahkan CSR untuk Banjar Kutuh Kelod Ubud

LITERASIPOST.COM – GIANYAR | Direktur Utama Kaori Group, Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota menyerahkan CSR senilai Rp5 juta kepada Banjar Kutuh Kelod Ubud atas partisipasinya “Cinta Produk Lokal”. Penyerahan CSR berlangsung di Kantor Kepala Dusun Kutuh Kelod, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Selasa (30/7/2024).
Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota menyatakan pemberian CSR kepada Banjar Kutuh Kelod Ubud, dikarenakan komunitas tersebut mengalami peningkatan penjualan air minum Kaori setiap bulannya.
“Satu banjar, jika memang mereka kompak menggunakan air minum Kaori, kita pun menyisihkan seribu rupiah per galon. Kalau per tahun, mereka dapat 5.000 galon dapat 5 juta dan 10.000 galon dapat 10 juta. Itu kontinyu, ada galon, ada juga kemasan dan ada yang kebutuhan gelas. Jadi, setiap tahun yang konsumsi air minum paling tinggi, kita berikan reward,” kata Winnie Kaori.
Selain itu, Banjar Kutuh Kelod Ubud dijadikan salah satu percontohan untuk bisa mengembangkan Cinta Produk Lokal berupa tabungan setiap air minum yang mereka konsumsi. “Jadi, kalau memang mereka setia mengkonsumsi air minum Kaori, itu sudah sisihkan tabungan,” ungkapnya.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi penjualannya, yang kemudian terus disosialisasikan kepada warga yang memang membutuhkan air minum dalam kemasan, baik di rumah tangga, warung dan tempat usaha.
Tak hanya itu, warga juga senantiasa mencoba produk lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang memberikan multiplier effect di sekitarnya. “Astungkara, hal ini menular ke banjar lainnya. Semoga bisa nanti tetangga-tetangga yang memang menggunakan air minum, karena mereka peduli dengan kesehatan dan bisa menilai air yang higienis serta memberi kesehatan buat keluarganya dengan terjangkau bisa mereka pilih air kemasan Kaori,” paparnya.
Soal menjaga kualitas air minum, disebutkan ada sejumlah tenaga ahli yang memang bertugas mengontrol dan menjaga air minum yang diproduksi setiap harinya, agar layak dikonsumsi dan memiliki kadar PH 7,5.
“Mesti dicoba dulu, ada laboratorium dan quality control yang setiap bulan dites Lab. Jadi, kelayakan dari air minum tersebut apakah nanti mempengaruhi kalau cuaca hujan, kering atau panas, itu kita coba dengan cara uji lab dan minum rasanya seperti apa,” pungkasnya. (IGP/r)














