November 7, 2025
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Dinilai Nyeleneh, APPMB Tolak PPKM Level 3 di Akhir Tahun

LITERASIPOST.COM, BADUNG | Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) secara tegas menyampaikan penolakan dan meminta kepada pemerintah agar pemberlakuan PPKM level 3 di akhir tahun dibatalkan karena tanpa dasar data dan sains.

“Terlihat lucu dan diatur semena-mena sesuka hati, hal ini dipastikan bisa menimbulkan distrust (ketidakpercayaan publik) dan caos (huru hara),” tegas Ketua APPMB, Wayan Puspa Negara, Jumat (19/11/2021).

BACA JUGA :  UMKM Binaan BI, Mulai Pemanfaatan Bahan Ramah Lingkungan hingga Digitalisasi

Dikatakan, aturan itu sangat aneh dan nyeleneh, di tengah Bali bersiap bangkit sejalan dengan turunnya level PPKM bahkan jika bisa True Normal. Penurunan level PPKM ini telah memberi secercah harapan terutama bagi pelaku pariwisata di Bali.

Meskipun di sisi lain masih ada halangan besar bagi wisatawan asing untuk masuk Bali akibat regulasi yang saling bertubrukan antar kementerian terkait, seperti soal karantina 5 hari.

“Masyarakat di destinasi masih sekarat dan mati suri namun sekarang justru ingin diperparah dengan rencana pemberlakuan PPKM level 3 di akhir tahun,” sebut Puspa Negara.

BACA JUGA :  The Cakra Hotel Siap Hadirkan Party di Taman Vol 2 Bertema "Halloween"

Menurut mantan Legislator ini, kabar tentang rencana penerapan PPKM level 3 di akhir tahun telah beredar secara nasional dan mancanegara yang mengakibatkan terjadi cancellation booking domestic yang masif. Padahal biasanya akhir tahun adalah masa peak season di Bali, dengan harapan pariwisata kembali bergeliat meski menerapkan prokes yang ketat dan inovatif.

Kerugian lainnya adalah pembatalan booking akhir tahun yang sudah mulai masuk (domestik) serta beberapa event dengan prokes dipastikan batal.

BACA JUGA :  "Beach Clean Up" Menuju Destinasi Bersih, Sehat dan Asri

“Biarkan level PPKM mengalir sesuai kondisi empirik dan atas dasar data-data faktual yang presisi, bukan berdasarkan perasaan yang subyektif,” pungkasnya.

Untuk diketahui APPMB terdiri dari pekerja pariwisata DW, kontrak, guide freelance, sopir freelance, sopir konvensional, penjual souvenir, tukang massage, pedagang acung, pedagang lapak, penjaga destinasi, kusir dokar, atraksi musiman, hingga suplier dan petani. (igp/r)

Related Posts