October 25, 2024
BALI

Ditemukan 60 Kasus Covid-19 di Bali, Dinkes Minta Masyarakat Tidak Panik

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali mencatat adanya kasus Covid-19 di wilayah Bali, bahkan jumlahnya mengalami tren peningkatan. Meski begitu, masyarakat diminta tidak terlalu panik, apalagi jika sudah mendapatkan vaksinasi hingga Booster 2.

“Kami mencatat selama Desember ini, hingga kemarin (12/12/2023), total ada 60 kasus di Bali, hampir di semua kabupaten/kota, hanya Klungkung yang nihil. Mereka (pasien) datang ke rumah sakit atau Puskesmas tidak dengan keluhan Covid-19, tapi keluhannya sesuai riwayat penyakit masing-masing seperti ginjal, jantung dan lainnya. Hanya saja ketika pasien tersebut juga mengalami batuk pilek maka langsung di-PCR, dari situlah diketahui positif Covid-19,” ujar Kepala Dinkes Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (13/12/2023).

BACA JUGA :  PLN Amankan Pasokan Listrik untuk Asia Media Summit 2023 di Bali

“Pada 1 Desember ada 6 kasus, 2 Desember ada 4 kasus, 3 Desember ada 5 kasus, dan seterusnya, hingga 12 Desember naik menjadi 17 kasus,” imbuhnya.

Dr Anom menambahkan stok vaksin Covid-19 di gudang Dinkes Bali saat ini sebanyak 705 dosis dan pada 12 Desember 2023 vaksin datang sebanyak 300 dosis. Dinkes Provinsi Bali telah mengajukan permohonan vaksin Covid-19 ke pemerintah pusat sebanyak 5.000 dosis.

“Jadi kami kembali mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker di tempat umum/keramaian (baik yang sakit maupun sehat), serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Kami juga sarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi hingga Booster 2 untuk meningkatkan imunitas,” ajak dr Anom.

BACA JUGA :  FK UNUD Gelar Pelatihan Keterampilan Pendampingan dan Wawancara Investigasi serta Konsultasi Forensik

Sebagaimana diketahui, WHO mencatat per 22 November 2023 beberapa negara di antaranya Rusia, Italia, Singapura, Australia, dan Polandia mengalami peningkatan kasus Covid-19. Pemerintah Singapura juga melaporkan adanya lonjakan kasus lebih dari dua kali lipat yang didominasi oleh subvarian EG.5. Sub varian EG.5 merupakan turunan dari varian Omicron dan masuk dalam kategori Variant of Interest (VOI). Secara global, subvarian ini telah mendominasi seluruh regional WHO dan regional yang melaporkan peningkatan subvarian ini meliputi Regional Amerika, Eropa dan Pasifik Barat. Karakteristik dari subvarian ini dapat mengakibatkan peningkatan kasus, menghindari dari kekebalan sehingga lebih mudah menginfeksi namun tidak ada perubahan tingkat keparahan.

Situasi Covid-19 di Indonesia pula menunjukkan adanya tren peningkatan kasus sejak minggu ke-41 (8-14 Oktober 2023). Peningkatan ini tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian. Situasi tersebut selaras dengan karakteristik subvarian EG.5 yang saat ini sedang mendominasi di Indonesia.

BACA JUGA :  Hadirkan 4 Inovasi Pelayanan Publik di Tengah Pandemi, Gubernur Koster Apresiasi Polda Bali

Kemudian, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid-19 yang menginstruksikan agar melakukan beberapa upaya kewaspadaan pada pintu masuk, termasuk kesiapan dan kewaspadaan di Fasyankes dan laboratorium.

Menindaklanjuti surat dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, tanggal 8 Desember 2023, perihal Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Covid-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, maka Dinkes Provinsi Bali mengeluarkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kabupaten/Kota, KKP Kelas 1 Denpasar dan rumah sakit. (igp)

Related Posts