dr. Suryawati Raih Gelar Doktor di UNUD dengan Predikat “Sangat Memuaskan”
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Ujian Promosi Doktor atas nama dr. Nyoman Suryawati, M.Kes, Sp.KK., FINSDV dengan judul disertasi “Nanoemugel Pelembap Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma Longa) Mengurangi Lesi Atopic Dermatitis-Like pada Model Mencit Melalui Thymic Stromal Lymphopoietin, Interleukin-13, den Interleukin-17” berlangsung di ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Jumat (7/1/2022).
Dermatitis Atopik (DA) atau eksema atopik merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai di masyarakat. Penyakit ini bersifat kambuh-kambuhan yang dapat mengakibatkan kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lain, mempengaruhi kualitas hidup, serta masalah sosial dan ekonomi bagi penderita dan keluarganya. Kerusakan sawar atau pelindung kulit berperan penting pada terjadinya DA, karena mempermudah masuknya bahan yang bersifat alergi maupun bahan iritan pada kulit.
Kerusakan sawar kulit dapat mengakibatkan kehilangan air dari kulit atau trans-epidermal water loss (TEWL) dan dilepaskannya mediator radang seperti thymic stromal lymphopoietin (TSLP). interleukin (IL)-13. dan IL-17. Mediator radang ini akan mengakibatkan perubahan histopatologi dan kelainan pada kulit. Kerusakan sawar kulit dapat dikurangi dengan pemakaian pelembab, karena pelembab dapat meminimalkan TEWL.
Saat ini banyak dikembangkan pelembab yang mengandung bahan antiradang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan herba mempunyai khasiat antiradang/antiinflamasi, salah satunya adalah kunyit (Curcuma longa). Kunyit merupakan bahan alam yang umum digunakan di masyarakat, tidak hanya untuk bumbu dan pengawet makanan, tetapi juga digunakan dalam pengobatan tradisional di masyarakat seperti untuk luka, nyeri sendi, penyakit kardiovaskuler, hingga penyakit peradangan pada saraf. Kunyit merupakan bahan alam yang kaya kandungan polifenol yaitu curcumin.
Salah satu kekurangan pemanfaatan kunyit adalah kelarutan curcumin yang buruk pada air, sehingga menyebabkan penyerapan yang buruk pada kulit. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, perlu dibuat suatu formulasi nanoemulgel. Sediaan nanoemulgel membuat ukuran partikel menjadi lebih kecil sehingga memudahkan penetrasi zat aktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi nanoemulgel pelembab ekstrak rimpang kunyit 1% terhadap terjadinya DA pada model mencit yang dipapar bahan kimia dinitrochlorobenzene (DNCB).
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Post Test Only Control Group menggunakan hewan coba yaitu mencit BALB/c. Sampel dibagi mejadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan gel dasar, dan kelompok perlakuan diberikan nanoemulgel ekstrak rimpang kunyit 1%. Parameter yang dinilai adalah parameter laboratorium dan kerusakan sawar kulit. Parameter labaratorium yaitu kadar TSLP, IL-13, dan IL-17 dari jaringan kulit diukur dengan metode Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kerusakan sawar kulit dinilai dengan pemeriksaan histopatologi, pengukuran nilai TEWL, dan klinis dermatitis dengan menggunakan skor dermatitis. Hasil dianalisis statistik dengan uji komparasi.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok perlakuan. Temuan ini memperkuat peranan bahan antiradang pada pelembap terhadap kerusakan sawar kulit dan mengurangi lesi dermatitis melalui TSLP, IL-13, dan IL-17. Harapannya ke depan adalah ditemukan pelembab dengan kandungan antiradang dari bahan rimpang kunyit, yang setelah dari model hewan coba ini dapat dikembangkan sebagai terapi suportif dalam penatalaksanaan DA.
Ujian terbuka kali ini dipimpin langsung oleh Dekan FK UNUD, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes, dengan tim penguji sebanyak 10 orang.
Pada ujian kali ini dr. Nyoman Suryawati, M.Kes., Sp.KK., FINSDV dinyatakan lulus sebagai Lulusan ke-331 Doktor Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan. (igp/r)
Sumber: http://www.unud.ac.id