November 21, 2025
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Dukung Kearifan Lokal, GWK Buka Akses Jalan untuk Kepentingan Warga

LITERASIPOST.COM – BADUNG | Terkait dinamika permasalahan pagar pembatas perimeter yang didirikan di atas tanah dan jalan milik GWK yang menjadi permasalahan saat ini, manajemen GWK yang dipimpin Komisaris Utama PT Garuda Adhimatra Indonesia (PT. GAIN), Sang Nyoman Suwisma melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali dan Bupati Badung beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin malam (30/9).

PT GAIN selaku pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), memutuskan untuk menggeser beberapa titik tembok pembatas di sisi selatan pintu masuk kawasan GWK. Keputusan ini merupakan tindak lanjut atas pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, yang meminta agar akses jalan bagi masyarakat kembali dibuka untuk menghormati nilai-nilai kearifan lokal.

BACA JUGA :  HARRIS Hotel Denpasar Gelar “Yoga by the Pool”

Hal tersebut selaras dengan komitmen Taman Budaya GWK yang disampaikan oleh Sang Nyoman Suwisma. “Tanah yang berada dalam kawasan GWK secara sah adalah milik perusahaan. Namun demikian, GWK memahami adanya kebutuhan masyarakat terhadap akses jalan tersebut. Untuk itu, atas kebijaksanaan dari perusahaan, kami membuka kembali pembatas perimeter tersebut. GWK berkomitmen menjaga keberlangsungan kawasan, namun harus selaras dan harmonis dengan masyarakat setempat”, ujar Suwisma.

Sebagai destinasi budaya dan pariwisata berskala internasional, GWK menegaskan bahwa keberadaannya tidak hanya untuk mendukung pariwisata dan ekonomi, tetapi juga untuk membangun kebersamaan dengan masyarakat lokal, menjaga harmoni, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal Bali.

Sejak awal berdirinya, GWK Cultural Park tidak hanya menjadi ikon pariwisata, tetapi juga rumah bagi ratusan pekerja yang sebagian besar berasal dari lokal Bali. Saat ini ada ratusan pekerja yang berkontribusi dalam keberlangsungan operasional kawasan. Kehadiran mereka bukan sekadar bekerja, melainkan ikut menjaga kelestarian budaya Bali melalui peran sehari-hari, baik di panggung seni, operasional lapangan, hingga pelayanan kepada pengunjung.

BACA JUGA :  Bandara Ngurah Rai Raih Penghargaan Manajemen Energi Tertinggi Tingkat Asia Tenggara

Tidak hanya pekerja, dengan keberadaan Taman Budaya GWK saat ini membawa dampak ekonomi yang positif dan menjadi wadah tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di area sekitar Taman Budaya GWK. Bahkan sejak tahun 2023, GWK konsisten melakukan program CSR bertajuk Literasi Budaya Anak Bangsa yang ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar sekitar GWK. Sudah lebih dari 10.000 siswa usia Sekolah Dasar diundang untuk mempelajari budaya dan berwisata di Taman Budaya GWK.

Program ini lahir dari komitmen GWK untuk mendukung literasi budaya sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap warisan bangsa sejak usia dini. Berbagai program budaya seperti Festival Ogoh-Ogoh, Festival Penjor telah menjadi kegiatan tahunan GWK untuk mendukung Budaya.

GWK Cultural Park menjadi simbol dan kebanggaan bangsa Indonesia dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia terutama Bali. Beberapa perhelatan Internasional telah dilaksanakan, antara lain terselenggaranya Welcoming Dinner G20 pada November 2022 serta Welcoming Dinner World Water Forum pada Mei 2024. (L’Post/r)

Related Posts