January 9, 2025
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Fenomena West Monsoon: Badai Sampah Ancam Destinasi Pantai Seminyak, Legian dan Kuta

LITERASIPOST.COM – LEGIAN | Pantai Legian adalah salah satu pantai di Bali yang mendapat limpahan sampah kiriman dari tengah laut pada saat musim angin barat (West Monsoon) seperti saat ini. Berbagai jenis sampah dalam hitungan menit menepi dan menumpuk, hingga menimbulkan kesan destinasi menjadi kotor dan tidak nyaman.

Tim Wayan Puspa Negara yang didukung komunitas BumiKita secara rutin setiap Jumat pagi melakukan kegiatan Beach Clean Up (bersih-bersih pantai) dengan menggerakkan para pelaku usaha di wilayah Kelurahan Legian secara bergiliran serta pelajar di antaranya SMAN 12 Denpasar. 

Pelaku usaha dan pelajar turut serta pada kegiatan Beach Clean Up di Pantai Legian. (Foto: Literasipost)

“Ya, gerakan bersih-bersih kali ini memang agak ekstra berat karena badai sampah sudah mulai berdatangan terutama di pantai-pantai yang menghadap ke arah barat salah satunya Pantai Legian, karena ini fenomena West Monsoon yaitu musim angin barat dan musim hujan,” kata I Wayan Puspa Negara, inisiator gerakan Beach Clean Up sekaligus Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung pada Jumat (13/12/2024).

Dikatakan, pada kondisi seperti ini volume sampah bisa mencapai 500 ton per hari di sepanjang pantai Samigita (Seminyak, Legian dan Kuta). Dengan menggerakkan sekitar 500 orang dalam kegiatan ini, menurut Puspa Negara, selain untuk membangkitkan habit (kebiasaan) atau memperkuat perilaku, namun juga mewujudkan agar destinasi tetap terjaga kebersihannya. Tak dipungkiri wisatawan yang berkunjung ke Pantai Legian, Seminyak dan Kuta saat musim seperti ini pasti akan kecewa karena Pantai dipenuhi oleh sampah organik maupun anorganik. 

“Hal ini membutuhkan kesadaran semua pihak dalam perspektif perilaku, di sisi lain peran serta masyarakat dan pemerintah harus dioptimalkan karena kondisi seperti ini belum bisa diatasi setiap tahun,” ujarnya.

BACA JUGA :  Datangkan BBPOM, Kuliner di Area PKB Dinyatakan Layak Konsumsi

Pihaknya berharap pemerintah bisa menyiapkan teknologi yang lebih mampu menanggulangi kondisi ini karena sudah termasuk kategori bencana sampah atau kejadian luar biasa di destinasi. Sangat disayangkan pantai yang indah akan selalu mengalami kondisi seperti ini setiap musim hujan atau musim angin barat. Oleh karena itu perlu merancang grand design atau blueprint tentang penanganan dan penanggulangan sampah di pesisir pantai terutama di pantai yang menjadi destinasi unggulan seperti Pantai Kuta, Legian dan Seminyak. 

“Kami usulkan kepada pemerintah untuk bisa menangkap terlebih dahulu atau melakukan catchmen area terhadap sampah yang mengambang di laut sebelum sampai ke daratan. Sinyalemen, berjuta-juta ton sampah mengambang di tengah laut yang bersumber dari aliran sungai dan juga dari daerah lain bahkan mungkin dari seluruh Indonesia bisa bergabung di tengah samudra, kemudian ditiup oleh angin dan menepi ke pantai yang arahnya ke barat,” jelasnya.

Puspa Negara menerangkan bahwa kondisi ini adalah fenomena tahunan dan sudah biasa terjadi. Pada zaman dahulu, masyarakat menganggap hal yang biasa karena sampah-sampah yang menepi dipergunakan untuk kayu bakar dan sebagian lagi dijadikan lemekan (pupuk) untuk tanaman-tanaman di pinggir pantai. Kondisi sekarang tentu sudah berbeda sehingga langkah kongkrit yang dilakukan adalah bersih-bersih secara rutin.

BACA JUGA :  Simulasi Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Berpotensi Tsunami di The Nusa Dua

Pihaknya pula memberikan apresiasi kepada DLHK Kabupaten Badung yang sudah berjibaku tanpa mengenal waktu. Begitu juga pengurus Pantai Legian dan para pedagang pantai yang turut serta menjaga kebersihan Pantai Legian khususnya. Maka sebagai masyarakat, pihaknya tidak tinggal diam bersama pelaku usaha untuk care dan aware terhadap kebersihan pantai ini dengan melakukan aksi bersih-bersih secara stabil, periodik dan berkelanjutan. (IGP)

Related Posts