November 25, 2024
BALI

Galungan “Aman”, PLN Imbau Pasang Penjor Jauhi Jaringan Listrik

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Penjor menjadi salah satu unsur pelengkap Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari sekali. Menjelang hari raya tersebut, penjor dipasang atau ditancapkan di depan pintu/gapura rumah. Namun, mengingat makin banyaknya bentangan kabel listrik di sepanjang jalan, tentu penjor tersebut rentan bersentuhan dengan jaringan listrik. Kondisi tersebut sangat berbahaya.

BACA JUGA :  Dukung "Green Hospital", SPKLU PLN Hadir di RSUD Bangli

Untuk itu, PLN UID Bali tak henti-hentinya mengingatkan dan mengedukasi masyarakat (umat Hindu) agar senantiasa memperhatikan keamanan pemasangan penjor. “Minggu depan, Hari Raya Galungan tiba, sebelumnya kami kembali ingatkan agar memperhatikan keamanan saat menancapkan penjor. Aman itu seperti apa? Minimal jarak penjor itu dua setengah meter dari jaringan listrik, baik ke samping maupun ke atasnya. Jika penjor bersentuhan dengan jaringan listrik, itu berbahaya, karena bisa mengantarkan arus listrik,” ujar Manajer Komunikasi PLN UID Bali, Made Arya saat acara Temu Media rutin di Denpasar, Kamis (27/7/2023).

Manajer Komunikasi PLN UID Bali, Made Arya (kiri) didampingi Made Ariana selaku Manajer bidang K3 Lingkungan dan Keamanan. (Foto/ Literasipost)

Imbuh Arya, tak hanya berbahaya bagi jiwa, kondisi buruk lainnya yang ditimbulkan adalah gangguan listrik atau listrik padam. Sudah tentu kondisi tersebut akan merugikan PLN dan masyarakat luas. Ia pun merinci gangguan listrik akibat gesekan penjor selama ini cukup banyak.

“Di tahun 2021 ada 14 kali gangguan, lalu 2022 ada 7 kali dan tahun 2023 sampai bulan ini saja sudah tercatat 7 kali gangguan. Kita ketahui, di Bali pemasangan penjor itu tidak hanya terkait Galungan dan Kuningan saja, karena setiap upacara adat pasti membuat penjor sehingga potensi gangguan itu akan ada setiap saat,” jelasnya. (igp)

Related Posts