October 25, 2024
BALI

Hari Pergerakan Perempuan Indonesia: Gerakan Kolaborasi Wujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (KAPAL) Perempuan dan Bali Sruti berkolaborasi dengan DP3AP2KB Kota Denpasar menyelenggarakan Peringatan ‘Hari Ibu’ – Hari Pergerakan Perempuan Indonesia melalui Gerakan Kolaborasi Mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak bertempat di Kubu Kopi Denpasar, Senin (26/12/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh akademisi, aktivis perempuan Bali, Organisasi Perempuan Politik, Fasilitator Daerah Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DKRPPA) Denpasar, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar dan Pemerintah Desa.

Direktur Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program kolaborasi antara KAPAL Perempuan di Jakarta, Bali Sruti di Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar. Dalam kolaborasi ini, mengembangkan gerakan perempuan akar rumput melalui pemberdayaan perempuan. Strategi ini dikembangkan dengan membentuk Sekolah Perempuan, sebuah wadah belajar untuk memperkuat kesadaran kritis, mengembangkan life skill dan kepemimpinan perempuan. “Untuk tahun ini, Sekolah Perempuan ini dibentuk di dua desa yaitu Desa Dauh Puri Kaja dan Dauh Puri Kangin Denpasar,” kata Luh Riniti.

Direktur Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu bersama pembicara dan peserta workshop saat berfoto bersama. (Foto: igp/Literasipost)

Kepala DP3AP2KB Kota Denpasar, Dra. I Gusti Agung Sri Wetrawati, M.Si mengungkapkan Kota Denpasar menjadi salah satu kota penerima Award dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada peringatan Hari Ibu 22 Desember 2022 di Bengkulu. Award ini perlu dibarengi dengan upaya yang lebih keras lagi untuk mewujudkan DKRPPA di seluruh desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar. Semua desa dan kelurahan dapat mewujudkan 10 indikator DKRPPA diantaranya adanya pengorganisasian perempuan dan anak, data desa pilah gender dan anak, penganggaran responsif gender, keterwakilan perempuan di pemerintahan dan lembaga sosial desa, penghapusan perkawinan anak, penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan lain-lain.

“Selanjutnya, kami ingin perlindungan perempuan dan anak ini bisa melalui desa adat atau masuk ke dalam Awig-awig (peraturan adat). Para Bendesa menyambut baik. Setelah itu akan dilakukan penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwali), mudah-mudahan bisa mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA),” ungkapnya.

BACA JUGA :  PLN Siagakan Listrik Tanpa Kedip Selama Berlangsungnya PKB ke-44

Direktur Institut KAPAL Perempuan, Misiyah mengatakan sejak tahun 2021 KAPAL Perempuan, Bali Sruti dan DP3AP2KB dalam program INKLUSI yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui BAPPENAS dengan Pemerintah Australia melalui DFAT telah melakukan pemberdayaan perempuan untuk memastikan akses perempuan akar rumput, disabilitas dan kelompok marginal mendapatkan hak-haknya. Dalam hal ini, hak atas identitas hukum, jaminan sosial, penghapusan kekerasan khususnya kekerasan seksual sesuai dengan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), penghapusan perkawinan anak, pemulihan ekonomi paska pandemi dan meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan pembangunan.

“Saya berharap peringatan Hari Pergerakan Perempuan ini dapat menjadi semangat gerak bersama untuk memastikan kesetaraan gender dan inklusi sosial,” sebutnya dalam Workshop yang dipandu oleh Rofiqi Hasan tersebut. (igp)

Related Posts