Harmonisasi Alam, ITDC Gelar Ritual Pecaruan Nawa Gempang dan Pakelem di The Nusa Dua
LITERASIPOST.COM – NUSA DUA | ITDC sebagai pengembang kawasan The Nusa Dua, menggelar upacara Bhuta Yadnya berskala besar (utama), yakni Pecaruan Nawa Gempang dan Pakelem yang dipusatkan di Peninsula Island Kawasan The Nusa Dua, Bali, Jumat (3/1/2025). Pelaksanaan upacara ini dihadiri oleh desa adat, para Pemangku (rohaniwan), dan pengempon pura, perwakilan tenant hotel, tokoh masyarakat setempat, paguyuban pedagang pantai dan anggota taksi.
General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika sekaligus sebagai ketua panitia, menyampaikan ITDC sebagai pengembang kawasan The Nusa Dua, berkomitmen menerapkan konsep Tri Hita Karana (hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam).
“Tri Hita Karana menjadi fondasi dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Bali. Dilaksanakannya upacara Pecaruan Nawa Gempang dan Pakelem ini sebagai wujud tanggung jawab spiritual ITDC terhadap pengelolaan kawasan,” ujar Agus Dwiatmika.
Lanjutnya, tujuan digelarnya upacara yang berlangsung dalam kurun waktu 30 tahun sekali ini, yakni untuk menyucikan kawasan, memohon berkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, serta menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam.
“Upacara ini merupakan wujud implementasi nilai Tri Hita Karana, menjaga keharmonisan alam, mempererat hubungan antar-pemangku kepentingan, dan menjaga keseimbangan spiritual, sosial, serta lingkungan. Ini juga sebagai bentuk komitmen bersama untuk melestarikan budaya Bali dan mendukung keberlanjutan pariwisata di The Nusa Dua,” jelasnya.
Pelaksanaan upacara yang dimulai sejak siang hari ini, dipimpin oleh Sulinggih Siwa dan Budha, yakni Ida Pedanda Gede Giri Dwija Guna dari Griya Giri Sari Uma Ngenjung Angantaka dan Ida Pedanda Budha dari Griya Tegal Jadi Tabanan. Pada kesempatan ini pula ditampilkan tari atau kesenian sakral sebagai pengiring upacara, di antaranya Rejang Taman Sari, Topeng dan Wayang Lemah. (LP)