November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

HLM TPID dan TP2DD Buleleng, Bank Indonesia Dorong Inflasi Januari 2023 di Bawah 0,5 Persen

LITERASIPOST.COM, BULELENG | Operasi pasar masih menjadi salah satu upaya yang efektif untuk menekan inflasi. Untuk itu operasi pasar perlu digencarkan oleh pemerintah daerah di Bali. Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Buleleng bertempat di Kantor Bupati Buleleng, Rabu (18/1/2023). Kegiatan ini dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat dan stakeholder terkait lainnya.

Trisno mengungkapkan kegiatan HLM ini menjadi yang pertama kali di Bali pada tahun 2023. HLM membahas tentang inflasi di Bali pada Januari 2023 serta upaya mengendalikannya. Presiden Jokowi sempat menyampaikan bahwa salah satu tantangan di 2023 adalah inflasi masih akan menekan Indonesia.

BACA JUGA :  Kinerja Industri Jasa Keuangan di Bali Tetap Solid dan Stabil

“Cabai masih menjadi salah satu komoditi yang perlu kita waspadai, kemudian tomat dan daging ayam ras, yang bisa kita beli dari Bali ya kita beli di sini, Bangli dan Tabanan pusatnya ya, kalau kita nggak punya barulah kita lakukan kerja sama dengan daerah di luar Bali, seperti Buleleng kerja sama dengan Jawa Timur, tapi kita usahakan dengan internal dulu untuk menjaga inflasi di Januari 2023,” ujar Trisno.

Dikatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya bahwa inflasi setiap bulan Januari di Bali termasuk Buleleng cukup tinggi hingga mencapai di atas 0,5%. Untuk itu diharapkan operasi pasar bisa dilaksanakan setiap hari untuk menekan angka inflasi tersebut. “Kami bersama Bapak Bupati punya komitmen untuk menekan angka inflasi di bawah 0,5 persen pada Januari ini, salah satunya dengan menggencarkan operasi pasar,” sebutnya.

Kepala KPw Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho bersama Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana di area Pantai Penimbangan. (Foto: igp/Literasipost)

Sementara terkait TP2DD, Trisno mengatakan pada tahun ini harus lebih kreatif dan inovatif. Diketahui, pahun lalu Kabupaten Buleleng meraih juara 1 TP2DD tingkat kabupaten se-Jawa Bali. Hal ini menandakan bahwa ‘kehebatan’ Bali yang diwakili oleh Buleleng setara dengan daerah di Jawa. “Sehingga pemerintah daerah di Bali harus membuat program-program yang kreatif dan inovatif untuk mempertahankan dan meraih juara tersebut di tahun 2023 ini,” tegas Trisno.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, I Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa menekan inflasi melalui upaya jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek dilakukan dengan mengadakan operasi pasar serta melakukan kerja sama untuk membeli komoditi, sedangkan jangka panjang dengan mengatur pola produksinya. “Manajemen produksi kita atur sehingga pola panen dan pola produksi bisa kita mantapkan,” terang Lihadnyana.

BACA JUGA :  VEACE BEM FKH UNUD Adakan Animal Feeding di Monkey Forest Sangeh

Ditegaskan, dalam pola produksi itu tidak melibatkan banyak pihak. Maka dibutuhkan Perusahaan Daerah (Perusahaan) sebagai offtaker untuk memperpendek rantai pasar. Berikutnya, hilirisasi dimana untuk volatile food jenis hortikultura itu mudah rusak. Untuk itu diperlukan adopsi teknologi untuk pasca panen sehingga umur simpan komoditi hortikultura tersebut menjadi lebih panjang.

Usai pelaksanaan HLM, Kepala KPw Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho bersama Pj Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana dan seluruh peserta menuju plaza kuliner di area Pantai Penimbangan. Di tempat tersebut rombongan tampak berbelanja bahan pangan secara digital menggunakan QRIS. (igp)

Related Posts