Intensifkan “Beach Clean Up”, Kader Gerindra Puspa Negara Minta APBD Badung Pro Pariwisata
APBD Badung jangan hanya mengejar elektoral tetapi mengejar pro rakyat dan pro pariwisata
LITERASIPOST.COM – LEGIAN | Kader Partai Gerindra sekaligus Caleg Kabupaten Badung terpilih pada Pemilu 2024, I Wayan Puspa Negara bersama tim dan komunitas BumiKita Nusantara kembali melaksanakan gerakan Beach Clean Up (pembersihan pantai) di Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (17/5/2024). Kegiatan ini merupakan inisiatif berkelanjutan dan periodik yang dilaksanakan setiap hari Jumat.
Puspa Negara menyampaikan gerakan Beach Clean Up ini tidak akan berhenti, karena tujuannya untuk mewujudkan Pantai Legian yang bersih dan nyaman sebagai destinasi internasional. Pihaknya, kali ini mengajak para pelaku usaha pasar oleh-oleh dan stakeholder lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran batin dan panggilan hati khususnya para pelaku usaha di wilayah Kelurahan Legian untuk melaksanakan kegiatan kebersihan di manapun dan kapanpun, di luar agenda setiap Jumat yang sudah dijadwalkan.
“Melalui kegiatan ini kami juga memberi edukasi kepada masyarakat dan wisatawan agar tergerak hatinya untuk ikut menjaga kebersihan Pantai Legian. Tadi saya berjumpa dengan beberapa wisatawan, ada dari India, Australia, Italia dan Jepang, mereka ikut kegiatan kita kali ini. Mereka bilang Pantai Legian saat ini amazing dan indah, karena ketika bulan Februari area pantai sangat kotor akibat sampah kiriman angin muson. Selain itu para pedagang di sepanjang pantai dan petugas kebersihan pantai juga secara rutin melakukan pembersihan,” ujar Puspa Negara.
Terlebih, Bali akan dihadiri oleh para delegasi dari berbagai negara yang akan mengikuti World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024. Bisa saja, di sela-sela kegiatan tersebut para delegasi menyempatkan diri untuk berkunjung ke beberapa destinasi di Bali, salah satunya Pantai Legian, sehingga sangat tepat bila kondisi pantai selalu bersih.
Sebagai pelaku pariwisata, Puspa Negara melihat ada 6 persoalan dasar di sektor pariwisata. Yaitu: 1) masalah alam lingkungan seperti sampah yang belum terkelola dengan baik. Dalam hal ini eksekutif (pemerintah) seharusnya bisa melaksanakan tugasnya sebagai unit teknis, tidak hanya berbekal hibah dan bansos. Wajah destinasi akan tercoreng karena adanya sampah, 2) tata ruang amburadul, 3) infrastruktur seperti kabel semrawut, trotoar tidak bagus, dan jalan rusak, 4) kemacetan, 5) behaviour atau perilaku masyarakat harus terus digerakkan untuk me jaga kebersihan, dan 6) promosi harus lebih gencar.
Dari persoalan tersebut pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Badung agar lebih awareness (sadar) terhadap pembangunan. APBD Badung seharusnya pro pariwisata yang sudah tentu akan pro rakyat.
“Kami dukung apa yang dilakukan Bupati, tapi para pelaku pariwisata tidak ingin sebatas hibah dan bansos. Kami ingin hal-hal yang lebih riil untuk memperkuat destinasi, seperti halnya pembangunan ring road di kawasan Bali Selatan padahal sudah diwacanakan sejak tahun 2018, dan juga world class infrastructure berupa utilitas di bawah tanah belum terwujud. Ini semua kami tunggu,” tegasnya.
Puspa Negara yang akan menduduki kursi legislatif ini berkeinginan APBD Badung perubahan 2024 bisa dirombak agar pro pariwisata. Jika pariwisata tidak dibenahi, kemudian wisatawan meninggalkan Bali, tentu akan menjadi ancaman terhadap PAD.
“Sekali lagi kami berharap agar APBD Badung tidak hanya mengejar elektoral tetapi mengejar pro rakyat dan pro pariwisata,” pungkas Puspa Negara optimis. (igp)