IT Adalah Keharusan, Bukan Lagi Sebuah Pilihan di Era New Normal
LiterasiPost.com, Denpasar | Anda ingin cepat kerja setelah menjadi sarjana? Jadilah sarjana IT. Kuasai IT dulu barulah yang lain. Dengan menguasai IT, Anda akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Itulah fenomena yang terjadi dewasa ini, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, termasuk Indonesia.
Asal tahu saja, PT Telkom Indonesia sejak tahun lalu menargetkan merekrut 1.000 sarjana dan magister guna menunjang platform bisnis Digital Telco Company. Sayangnya, sampai sekarang target itu belum terpenuhi.
Lead of Talent Experience CODEX PT Telkom Indonesia, Sagara Rizal, ST, MT, mengatakan CODEX adalah lembaga resmi perekrut sumber daya manusia dengan latar belakang sarjana dan magister untuk mendukung Departemen Digital Next Business (DXB) PT Telkom guna menunjang perubahan paradigma bisnisnya dari Telco Company menjadi Digital Telco Company.
“Memang, kebutuhan 1.000 formasi sarjana dan magister itu untuk semua jurusan. Mulai dari sarjana IT, akuntansi, bisnis, manajemen, psikologi dan lain-lain tapi formasi yang paling besar adalah lulusan IT. Ini merupakan tantangan yang besar dimana lulusan IT sangat terbatas dan sampai sekarang formasi itu belum terpenuhi, padahal lingkungan kerjanya sudah dibuat sangat fleksibel,” ucap Rizal di Denpasar, Rabu (28/7/2021).
Menurut Rizal, lulusan sarjana dan magister sangat dibutuhkan oleh PT Telkom untuk mendukung bisnis Digital Telco Company sehingga peluang terbesar adalah dari lulusan IT. “Karenanya, saya mengimbau lulusan IT agar memanfaatkan peluang ini bergabung ke PT Telkom, apalagi kerjanya sangat fleksibel,” lanjutnya.
Kekurangan lulusan IT juga sangat dirasakan oleh lembaga pemerintah, terutama Kejaksaan Agung RI. Selama dua kali perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), jumlah formasinya banyak tetapi pelamar dari jurusan IT tidak memenuhi formasi yang ada. Meksi demikian, untuk perekrutan CASN tahun anggaran 2021 yang sedang berlangsung, Kejaksaan Agung RI tetap membuka formasi untuk lulusan IT, baik Diploma III, Diploma IV maupun S-1. Hal itu dapat disimak dari Pengumuman Nomor: PENG-01/C/Cp.2/06/2021 tentang Seleksi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2021 tanggal 30 Juni 2021 yang ditandatangani oleh Bambang Sugeng Rukmono, Jaksa Agung Muda Pembinaan selaku Ketua Panitia Seleksi Pengadaan CPNS Kejaksaan RI TA 2021.
Dari total 4.148 formasi, hampir setengahnya atau sebanyak 1.914 formasi disediakan untuk lulusan IT. Bahkan agar bisa mencapai kuota tersebut, Kejaksaan Agung memerintahkan seluruh Kepala Kejaksaan Tinggi di Indonesia untuk melakukan sosialisasi ke perguruan tinggi IT di daerah masing-masing agar lebih banyak pelamar dari jurusan tersebut.
Kisah lain dari Bank BNI 1946 bisa menjadi contoh terhadap kebutuhan tenaga IT dalam mendukung bisnis. Bank milik pemerintah itu mulai tahun 2021 ini menutup 94 kantor cabangnya di seluruh Indonesia karena beralih ke pelayanan digital. Itu artinya Bank BNI membutuhkan SDM sangat banyak yang berlatar belakang IT.
Di era New Normal ini, manusia di seluruh dunia berlomba-lomba menguasai IT untuk mengembangkan kehidupannya yang lebih baik di masa kini dan akan datang. Semua aktivitas bisnis, pemerintahan, proses pembelajaran yang bersifat konvensional mulai ditinggalkan dan beralih ke digital. Apalagi, IT kini sudah merambah ke segala aspek kehidupan manusia dan menjadi kebutuhan pokok ke-10 atau sepuluh bahan pokok (sepbako), bukan sembilan bahan pokok (sembako) yang dikenal selama ini.
Jika diamati, dewasa ini ada fenomena terbalik. Dulu, dalam setiap lowongan pekerjaan, orang merekrut tenaga kerja baru sesuai jurusannya, barulah dilatih bidang IT. Sekarang, merekrut lulusan IT, barulah dilatih bidang-bidang lain. Boleh dikatakan, di era new normal ini, IT is a Must Not Just The Option. IT adalah sebuah keharusan, bukan sebuah pilihan. (igp/r)