Kemenkumham Bali Gelar Pameran Seni WBP dan Pemutaran Film Dokumenter Antrabez
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Bertempat di Dharma Negara Alaya Art & Creative Hub Denpasar, berlangsung Pameran Seni Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta Pemutaran Film Dokumenter Antrabez (Anak Terali Besi), Rabu (5/1/2022).
Hadir Wakil Gubenur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Kepala BNN Provinsi Bali Gde Sugianyar Dwi Putra, Kepala Divisi Pemasyarakatan Suprapto, Kapolresta Denpasar, Dandim 1611 Badung, para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Bali, Forkopimda Provinsi serta Forkopimda Denpasar dan Badung.
Pameran Seni WBP ini menampilkan hasil karya berupa lukisan, kemben, vas bunga, tas jinjing, baju kaos/t-shirt dan beberapa karya WBP lainnya. Bahan baku dari karya-karya tersebut berasal dari bahan limbah daur ulang. Selain itu juga dilakukan pemutaran Film Dokumenter yang disutradarai oleh Erick Est dimana seluruh pemain dan video klipnya menggambarkan kehidupan WBP di Lapas Kelas IIA Kerobokan. Film dokumenter terkait pembentukan Antrabez itu memiliki makna bahwa kondisi Lapas khususnya Lapas kelas II A Kerobokan tidak seseram dan mencekam seperti persepsi yang beredar di masyarakat.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali, Suprapto menyampaikan bahwa pembinaan di dalam Lapas adalah upaya untuk memanusiakan manusia, dalam hal ini warga binaan. Salah satunya adalah dengan menggali kemampuan, bakat, dan minat para Warga Binaan dengan melibatkan masyarakat melalui program asimilasi. Asimilasi merupakan proses pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang dilaksanakan dengan membaurkan narapidana dan anak didik pemasyarakatan dalam kehidupan masyarakat.
Program asimilasi terbagi menjadi 2 yaitu asimilasi ke dalam dan asimilasi keluar. Asimilasi ke dalam yaitu pembinaan dengan mengundang pihak dari luar ke dalam Lapas. Awalnya, Antrabez mengikuti program asimilasi ke dalam, lalu setelah memenuhi syarat dilakukan asimilasi keluar agar masyarakat mengetahui secara langsung program pembinaan yang dilakukan oleh Lapas, untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat bahwa di dalam Lapas banyak Warga Binaan yang memiliki bakat.
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan Antrabez Lapas Kerobokan dapat dijadikan contoh di Lapas lainnya di seluruh Indonesia karena telah membuktikan dapat menciptakan karya yang hebat walaupun dibatasi oleh Jeruji Besi dan Tembok yang besar di Lapas. Kakanwil sangat mengapresiasi dan mendukung pemutaran Film Dokumeter Lapas Kerobokan ini sehingga melalui film tersebut dapat menciptakan stigma positif terhadap kehidupan WBP selama menjalani hukuman di dalam Lapas/Rutan.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Bali Cok Ace menyampaikan bahwa kegiatan ini tentunya sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya memuliakan manusia Bali untuk menjadi pribadi yang berlandaskan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, sehingga mampu berperan aktif dalam pembangunan. Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata kontribusi Lembaga Pemasyarakatan dalam upaya pemajuan dan penguatan kebudayaan Bali.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Bali, saya mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kanwil Kemenkumham Bali beserta seluruh jajaran, atas segala usahanya dalam membina para Narapidana. Besar harapan saya program ini dapat menginspirasi Lapas-lapas lainnya yang ada di Indonesia untuk terus berinovasi dalam proses pembinaan yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan,” tutup Cok Ace. (igp)