Kolaborasi Jadi Kunci UMKM Bangkit di Masa Pandemi
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri (PKM) menggelar acara “Ngobrol Bareng PKM” bertempat di Hotel Vasini, Denpasar, Minggu (31/10/2021). Kegiatan ini dihadiri para anggota Koperasi Pemasaran PKM secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Koperasi Pemasaran PKM, Cok Istri Mirah, SE, MAP mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengangkat potensi para alumni (SMAN 3 Denpasar) khususnya kaum perempuan, serta mendapatkan penghasilan bagi PKM karena membantu pemasaran produk-produk anggota yang sebagian besar UMKM.
“Di Indonesia, dari seluruh koperasi yang ada hanya sembilan persen adalah koperasi perempuan. Jadi kita patut berbangga, maka potensi ini perlu kita kembangkan ke depan,” kata Cok Mirah yang juga CEO PT Ode.nant Bali.
Cok Mirah yang sekaligus menjadi salah satu pembicara di acara ini, menyampaikan topik “UMKM Bangkit dengan Kolaborasi”. Dikatakan, ada 3 hal penting untuk membangkitkan UMKM, yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Kolaborasi ini adalah kunci menyelamatkan UMKM di masa pandemi. Kita jangan hanya bergantung pada pemerintah atau pihak lain, tapi kita harus berdiri sendiri,” terangnya.
Lanjutnya, tujuan kolaborasi adalah membantu UMKM anggota untuk pemasaran produknya, menjembatani para UMKM dengan pihak terkait dalam hal pembiayaan, pendampingan usaha, pelatihan dan lainnya, serta menekankan prinsip berbagi.
“Bisa kita awali dengan kolaborasi sederhana, yaitu dengan menjadi mitra Koperasi Pemasaran PKM, atau bersinergi dengan pemerintah, swasta, UMKM lain atau koperasi lain, seperti Ode.nant Market atau KSP Bali Satya Madani,” ungkap Cok Mirah.
Asisten I Sekda Provinsi Bali sekaligus Penasehat PKM, Gede Indra Dewa Putra, SE, MM menyampaikan apresiasi karena dari seluruh SMA/SMK yang ada di Bali, hanya alumni SMAN 3 Denpasar yang membentuk koperasi. Bahkan, dari 5.000-an koperasi di Bali saat ini, hanya 20 di antaranya merupakan koperasi perempuan, salah satunya Koperasi Pemasaran PKM ini.
“Meski PKM baru berusia 8 bulan, tapi sudah mampu menunjukkan potensi yang besar. Untuk itu kepada pengawas dan pengurus mari jadikan potensi ini sebagai kekuatan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat,” kata mantan Kepala Dinas Koperasi Provinsi Bali ini saat membuka acara “Ngobrol Bareng PKM” yang ditandai dengan pembunyian Cengceng (alat musik Bali).
Ditambahkannya, untuk menjaga eksistensi koperasi pemasaran ke depan dibutuhkan adanya kolaborasi dan digitalisasi. Soal pendanaan tak perlu dikhawatirkan karena ada bank yang siap membantu melalui penyaluran kredit. Hanya saja yang perlu diperhatikan lagi adalah kualitas produk harus kompetitif.
Pembicara lain yang dihadirkan di acara yang dipandu oleh Apt. Ayu Suryaningsih, S.Farm ini, adalah dr. AA Ari Agung Kayika Silayukti, SpKK (KSM Kulit Kelamin RSD Mangusada) dengan materi “Kulit Sehat di Masa Pandemi” dan IA Tri Rasmiwinari, SE, MM (Pimpinan Cabang Bank BPD Bali Cabang Renon) dengan topik “Transaksi Aman di Masa Pandemi”. (igp)