November 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Kuatkan Tri Hita Karana, Pasikian Yowana Bali Adakan Pelatihan Kepemimpinan Adat Bali

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Pasikian Yowana Bali mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Adat Bali (Palpimdat 2) di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar. Pelatihan diikuti oleh 162 peserta dari seluruh kabupaten/kota dan kecamatan di Bali.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain Prof. DR. Wayan P Windya, S.H., M.H., Sekretaris INA Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, I Gede Pasek Pramana, S.H., M.H., Patajuh Panyarikan Agung MDA Provinsi Bali, dan Ida Dewa Agung Lesmana, S.H., M.Kn., Manggala Utama MDA Provinsi Bali.

Pasikian Yowana Bali mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Adat Bali (Palpimdat 2). (Foto: ist/Literasipost)

Dalam kesempatan ini pemateri Purwo Handoko, Founder Sayaga Bali Initiatives, memberikan paparan yang inspiratif untuk para peserta terkai potensi dan daya tarik budaya Bali.

“Yowana Bali dengan sumber daya budaya, sumber daya manusia, dan jaringan sampai ke tingkatan banjar di seluruh Bali, dengan Majelis Desa Adat-nya, tentu memiliki potensi besar untuk berperan dalam memajukan Bali,” kata Purwo Handoko, Sabtu (9/11/2024).

Dijelaskan Purwo Handoko, yang juga Chief Executive Officer (CEO) Rocket Racing Bali – tim balap mobil super car berbasis di Bali, bahwa nama Bali yang sudah mendunia dan kekuatan daya tarik Bali bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Di Bali sudah ada Bali United, di olahraga sepakbola. Kini di Bali ada Rocket Racing Bali, saya membawa nama Bali ke dunia otomotif balap mobil ke dunia internasional,” ujar Purwo.

BACA JUGA :  Bali Safari & Marine Park Edukasi Pengunjung lewat Hari Harimau Internasional

Selain itu, ia juga mengajak Yowana Bali untuk memulai berbuat nyata, seperti yang ia lakukan untuk melayani dan berbagi kepada yang membutuhkan dengan membuka Warung Rakyat di daerah Munggu. Warung Rakyat ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat dengan menyediakan makanan murah, sehat dan bergizi, dengan harga murah.

“Konsep kegiatan sosial ini memberikan menu makanan bukan gratis, membayar sebisanya, entah seribu atau dua ribu rupiah, tujuannya untuk mendidik, dan menghargai dignity (kehormatan) orang yang memanfaatkan layanan Warung Rakyat,” ujar Purwo.

Purwo Handoko juga mengajak Yowana Bali untuk ikut berkolaborasi dengan membuka warung rakyat di berbagai daerah lain di Bali. Selain itu ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan secara positif kekuatan jaringan adat dan pemerintahan untuk membangun kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Legislasi adalah alat penting yang harus dijadikan sebagai pijakan dalam mengambil keputusan di berbagai bidang peri kehidupan sosial, ekonomi, masyarakat,” kata Purwo.

BACA JUGA :  Masa PPKM, Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai "Drop"

Terkait ajakan berkolaborasi dan bersinergi antara Sayaga Bali Initiatives, Ida Dewa Agung menyatakan bahwa Yowana Bali menyambut baik karena Purwo Handoko telah membuktikan.

“Pak Purwo Handoko ini bukan orang Bali, namun sejatinya beliau telah memahami dan mempraktikkan ajaran Tri Hita Karana,” kata Ida Dewa Agung.

Untuk diketahui, pelatihan kepemimpinan yang diadakan untuk kali kedua ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan para peserta pelatihan yang terdiri dari para pengurus dan anggota Pasikian Yowana Bali.

“Pelatihan kepemimpinan adat Bali ini diselenggarakan untuk menanamkan nilai-nilai adat-istiadat Bali yang antara lain berdasarkan pada Tri Hita Karana, yang mana para anggota Pasikian Yowana Bali harus menerapkannya dalam berpikir, bertindak, dan dalam mengambil keputusan strategis,” kata Ida Dewa Agung Lesmana, S.H., M.Kn., Manggala Utama (Ketua Umum) Pasikian Yowana Bali kepada media Minggu (09/11/2024) di Denpasar.

BACA JUGA :  NIVEA Sun Dukung Pariwisata Bali Terapkan Wisata Aman dan Taat Prokes

Ida Dewa Agung lebih lanjut menjelaskan bahwa dari aspek paling kecil dalam kehidupan dari keluarga, banjar, desa dan lingkungan lebih luas adat dan nilai budaya Bali harus menjadi pijakan dan tolok ukur dalam bertindak di era teknologi informasi berbasis internet yang borderless.

“Kami menyadari hanya lewat budaya, pengaruh-pengaruh asing terhadap generasi muda yang masif masuk ke ruang pribadi melalui internet, media sosial, yang nyaris tanpa bisa dibendung, bisa ditangkal. Hanya penguatan melalui budaya pengaruh-pengaruh negatif bisa difilter,” ujar Ida Dewa Agung, yang didampingi oleh Ketua Panitia, I Dewa Putu Ardita Yasa, S.Ag. (IGP/r)

Related Posts