November 8, 2025
PENDIDIKAN

Masa Tunggu Rata-rata 40 Hari, Lulusan ITB STIKOM Bali “Laris Manis”

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Luar biasa! Mungkin kata itu sangat pantas ditujukan kepada ITB STIKOM Bali. Bagaimana tidak, lulusan dari perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 2002 ini “laris manis” alias sangat dibutuhkan dunia kerja.

Menurut Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan rata-rata masa tunggu lulusan ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha. Hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

BACA JUGA :  Kapolda Ajak Personel Polda Bali Susuri Taman Hutan Raya Manggrove Ngurah Rai

“Setiap hari kami menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non-TIK) rata-rata tiga perusahaan baik melalui surat, email, telepon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai melakukan perekrutan di kampus,” ujar Dadang pada acara Coffee Morning dengan Media bertempat di Bali Duta Orchid Garden, Denpasar, Rabu (9/2/2022).

Hal itu juga ditunjang dengan adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha.

BACA JUGA :  UPPM FK UNUD Adakan Seminar “A Good Case Report for Publication”

Dikatakan, ada 2 fenomena yang menarik yakni sebuah BUMN yang sudah 3 tahun berturut-turut datang ke ITB STIKOM Bali untuk mencari 1.000 orang sarjana komputer dan selalu tidak terpenuhi. Selain itu juga dari salah satu intansi penegak hukum yang datang untuk menginformasikan bahwa sudah 3 tahun berturut-turut formasi ASN/PNS-nya untuk bidang IT tidak memenuhi kuota, sedangkan untuk bidang/jurusan/prodi lain selalu membludak.

Dadang mengungkapkan ITB STIKOM Bali tidak pernah berhenti melakukan inovasi, gebrakan dan terobosan untuk menjaga eksistensi, bahkan pengembangan ke depan. Sampai saat ini ITB STIKOM Bali telah bekerjasama dengan 199 mitra dari kalangan pemerintah, BUMN, industri, dan perbankan. Begitu pula melakukan MoU dengan puluhan media massa, satu bank dan satu yayasan dari Ubud yang konsen dengan budaya yang dikolaborasikan dengan teknologi informasi.

Jajaran Yayasan Widya Dharma Shanti, pejabat ITB STIKOM Bali bersama awak media. (Foto: igp)

Kampus yang berpusat di kawasan Renon Denpasar ini juga melakukan kerja sama berupa Program Internship atau magang secara daring dengan Lithan EduClass Singapore, serta program kuliah sambil magang atau kerja ke Jepang.

“Tentu semua kerja keras itu menuai hasil. Hingga akhir tahun 2021 ini, ITB STIKOM Bali kembali menjadi PTS Nomor 1 dari 161 PTS di Bali dan Nusa Tenggara berdasarkan Webometrics Rangking of World Universities,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Cegah Rabies di Bali, FK UNUD Gandeng Kemenkes dan Dinkes

Sementara itu Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti yang menaungi ITB STIKOM Bali, Prof. Dr. I Made Bandem menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan selamat Hari Pers Nasional Tahun 2022 yang bertepatan dengan pelaksanaan acara Coffee Morning ini. Pihaknya berharap media massa bisa menjadi media kontrol bagi ITB STIKOM Bali.

“Kami menjalin kerja sama yang baik dengan media, jika ada informasi menarik dari kami bisa diinformasikan kepada masyarakat, tapi jika ada yang kurang baik silakan dikontrol, kami siap menerima masukan agar kami bisa menjadi bagian dari masyarakat,” ujar Bandem.

BACA JUGA :  Mahasiswa FK UNUD Raih Dua Penghargaan di Kancah Nasional dan Internasional

Acara ini ini turut dihadiri jajaran Yayasan Widya Dharma Shanti, pejabat struktural ITB STIKOM Bali, serta puluhan awak media. (igp)

Related Posts