November 8, 2025
PENDIDIKAN

Munas ke-6 APTIKOM di Bali: Bukan Budak Teknologi, Percepatan Transformasi Digital adalah Mutlak

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Nasional Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Munas APTIKOM) ke-6 bertempat di Prime Plaza Hotel, Denpasar pada 8-10 Desember 2022. Kegiatan Munas dengan tema “Memberdayakan Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Masyarakat 5.0” ini dibuka oleh Asisten Setda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra mewakili Gubernur.

Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan dalam sambutannya menyampaikan Munas ke-6 APTIKOM dirangkaikan dengan ICIC International Conference dan Seminar Nasional TIK (Semnastik). Sesuai AD/ART bahwa Munas diadakan setiap 4 tahun sekali dan Rakernas setahun sekali. Munas diisi dengan kegiatan secara paralel, di antaranya berbagai clinic yang berisi tentang workshop dan konsultasi mengenai SPMI, akreditasi, hibah, penelitian, kurikulum, SKKNI, LSP Informatika, startup dan inkubator bisnis. Ada pula seri dengan industri dan universitas baik dari dalam maupun luar negeri. 

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan (kiri), Asisten Setda Bali I Gede Indra Dewa Putra (tiga dari kiri), Ketua Umum APTIKOM Pusat, Prof. Zainal Arifin Hasibuan (empat dari kiri) beserta pembina dan panitia Munas saat Press Conference. (Foto: igp/Literasipost)

“Munas kali ini dihadiri sebanyak 780 orang perwakilan dari 34 provinsi, jumlah tersebut di luar panitia, pengurus pusat dan pengisi acara yang kurang lebih berjumlah 150 orang. Kami menyampaikan terima kasih karena telah memberikan kepercayaan kepada ITB STIKOM Bali dan APTIKOM Provinsi Bali untuk menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara Munas ke-6 ini,” ujar Dadang.

Ketua Umum APTIKOM Pusat, Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D menyatakan bahwa pada Munas ini akan dilakukan pemilihan kepemimpinan yang baru, meliputi Ketua dan Sekretaris. Dikatakan, menyimak dari tema kegiatan terdapat beberapa kata kunci, di antaranya adalah percepatan transformasi digital. Hal ini sudah menjadi arahan Presiden dimana semua lini masyarakat sesuai dengan proporsinya harus bersama-sama melakukan percepatan transformasi digital. “Tidak boleh lagi kita perlambat, karena mau tidak mau, suka tidak suka, teknologi hadir di hadapan kita dan kita tidak mau hanya menjadi budak teknologi, tapi kita harus menjadi master dari teknologi itu,” tegas Prof Zainal.

BACA JUGA :  UNUD Perpanjang Kerja Sama dengan Universidade Nacional Timor Lorosa'e

Ditambahkannya, masa Covid-19 telah ‘memaksa’ umat manusia bahwa penggunaan teknologi tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari, seperti perubahan cara belajar, berbisnis, dan bekerja. APTIKOM siap menyongsong dan ikut menakhodai percepatan transformasi digital sehingga kehadiran teknologi 4.0, artificial inteligent, internet of things, block chain, robotik hingga metaverse akan diberdayakan seoptimal mungkin.

“Kita mungkin ketinggalan dalam membuat teknologinya, tapi dalam memanfaatkannya atau enebling namanya, harus optimal karena Indonesia ini kaya sekali, hampir semua aspek kehidupan kita memerlukan teknologi tersebut. Nah kita ingin menggunakan teknologi itu tidak hanya untuk literasi digital tapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa,” terangnya.

BACA JUGA :  TCI F-Par UNUD Gelar International Workshop Wellness Tourism

Asisten Setda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Munas ke-6 APTIKOM di Bali. Dengan kehadiran para peserta yang mencapai hampir 1.000 orang akan sangat membantu kebangkitan UMKM dan ekonomi Bali. Pihaknya berharap APTIKOM turut membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja khususnya sistem pelayanan berbasis smart city hingga ke tingkat pemerintah desa.

“Pemerintah Provinsi Bali sudah mengarah ke sana, STIKOM Bali pun turut membantu kami, dan harapan kami berikutnya adalah perguruan tinggi adalah institusi yang menciptakan SDM cerdas dan unggul, yang harus dipertahankan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya. (igp)

Related Posts