Oneness-Home Peace Festival: Kolaborasi untuk Perdamaian

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Oneness-Home Peace Festival berlangsung pada Sabtu (1/2/2025) di Lapangan Niti Mandala – Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, yang dibuka dengan pelepasan burung. Acara ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan siswa SMA/SMK.
Oneness-Home Peace Festival disponsori oleh Rotary District 3420 dan Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run. “Jadi acara ini adalah kolaborasi kami, untuk promote (mendorong) perdamaian dunia, dimana mereka sendiri sudah banyak berkegiatan dan kali ini berkolaborasi di Bali dengan kami yang sebenarnya bukan pertama kali, tapi sudah kelima kalinya”, ungkap Suzana Chandra, District Governor Rotary D3420.

Oneness-Home Peace Festival berlangsung di Denpasar, Bali. (Foto: Literasipost)
Pihaknya menambahkan bahwa dari Rotary sendiri, Peace (perdamaian) itu merupakan Ultimate Goals (tujuan akhir/utama). Hanya saja kita tidak akan bisa berdamai kalau tidak ada air bersih. Untuk itulah Rotary memiliki 7 area fokus dalam aksinya, yakni Peace (perdamaian), Clean Water (air bersih), Mother & Child (ibu dan anak), Diseases Prevention (pencegahan penyakit), Economic Development (pembangunan ekonomi), Education (pendidikan) dan Protecting Environment (kelestarian lingkungan).
Pada festival sehari ini, peserta yang berjiwa muda sangat antusias mengikuti berbagai permainan yang diselenggarakan oleh Peace Run (member dari Sri Chinmoy Center) yang saat ini sedang mengunjungi Bali selama tiga minggu. Terdapat 15 sampai 20 stan dengan penyelenggara dari 24 negara yang menawarkan permainan dan aktivitas tradisional dari negaranya untuk anak-anak dan orang dewasa yang berjiwa muda. Setiap peserta akan menerima ‘paspor’, dan peserta akan mendapatkan stempel paspornya setelah mengunjungi setiap stan dan menyelesaikan aktivitas tersebut.

Peserta yang sebagian besar pelajar sangat antusias mendapatkan stempel dari stan berbagai negara dalam kegiatan di Oneness-Home Peace Festival. (Foto: Literasipost)
“Mereka akan tahu kebudayaan-kebudayaan di masing-masing negara itu seperti apa, kalau kita saling mengerti sama satu sama lain, mereka mengerti budaya masing-masing, maka understanding atau ketidakpahaman yang biasanya menjadi pemicu konflik akan bisa terkendali”, jelas Suzana.
Contoh kegiatan lainnya termasuk melempar frisbee Amerika, patung gelembung dari Australia, dan keseruan sepak bola dari Jerman.
Untuk diketahui, Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run didirikan oleh Sri Chinmoy pada tahun 1987 sebagai sarana untuk menumbuhkan kebugaran dan persatuan di antara orang-orang dari segala usia dan kebangsaan. Lari ini melibatkan jutaan peserta lebih dari 120 negara, ditambah pemimpin dunia terkenal seperti Bunda Teresa, Presiden Nelson Mandela dan atlet terkenal dari semua cabang olahraga.
“Kenapa kami bersinergi dengan Rotary? Karena pada dasarnya kami memiliki misi yang sama, yaitu Peace”, ujar Salil Wilson, Direktur Eksekutif Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run.
Ke depan pihaknya berharap kolaborasi dengan Rotary District 3420 bisa berlanjut. Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run punya keinginan untuk mengunjungi 160 negara yang menjadi anggotanya, dimana di negara tersebut juga ada Rotary International sehingga kerjasama kedua pihak bisa diteruskan. (LP)