October 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Pameran “Bali Megarupa VI” Dibuka Besok

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Bali Megarupa kembali hadir tahun ini. Ajang pameran yang merupakan bagian utuh dari Festival Seni Bali Jani (FSBJ) sepenuhnya didedikasikan untuk mewadahi seni rupa multifaset modern dan kontemporer dengan segala inovasinya. Pameran akan berlangsung pada 14-20 Agustus 2024 di Gedung Kriya, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar.

Sejalan pemaknaan atas tema FSBJ VI Tahun 2024, yaitu “Puspa Cipta Jana Kerthi: Karya Mulia Manusia Berbudaya”, Bali Megarupa VI mengetengahkan tajuk Karma Wong Kawya dengan sub bahasan Puitika Rupa Perupa. Sebagai subject matter adalah “Jana” atau Manusia, dimana sang insan pencipta (perupa) ini didorong untuk mengeksplorasi keberadaan dirinya sebagai seniman maupun mahluk sosial, dan karya dapat dimaknai sebagai manifestasi dari tindakan (Karma); mencerminkan penghayatan akan keindahan yang dituangkan dalam ekspresi artistik (Puitika) berwujud visual (rupa).

BACA JUGA :  Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Agung 2021 di Bali, Begini Amanat Kapolri

Kurator Megarupa Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menjelaskan pameran Bali Megarupa tahun ini diselenggarakan dengan skema kurasi Undangan Perupa, mewadahi karya seni lukis, fotografi, keramik, dan trimatra. “Skema kurasi ini mengedepankan penjelasan menyeluruh, gaya yang mempribadi, keselarasan tema, keunikan stilistik, kebaruan estetik, kebertumbuhan proses kreatif personal, sekaligus kemungkinan penghayatan, pemaknaan atau perayaan atas tematik yang disodorkan,” jelas Prof. Kun Adnyana, saat dikonfirmasi Senin (12/8/2024).

Dikatakan, walau penyelenggaraan tahun ini hanya di satu tempat (dimana sebelumnya di beberapa tempat), ajang ini terbukti tetap meneguhkan pencapaian cemerlang para perupa. “Ada 24 perupa berpartisipasi, terdiri dari karya dwi matra dan tri matra. Di antaranya seniman-seniman bereputasi nasional bahkan internasional, semisal Erawan, Chusin Setiadikara, Wiradana, Suklu, Gustra, Arya Palguna, dan sebagainya, termasuk pula Nyoman Sani yang belum lama ini meraih Pemenang Pertama Kompetisi UOB Painting of the Year 2023,” tuturnya.

Bali Megarupa mewadahi karya seni lukis, patung, fotografi, dan keramik. Tampil beragam gaya yang masing-masing kreatornya memiliki ciri tersendiri, yang bukan hanya dikembangkan lebih jauh, melainkan juga dikritisi guna melampaui kecenderungan mannerisme atau pengulangan. Karya-karya mereka dalam titik pandang tertentu, mendorong kita (pemirsa) menghayatinya bukan semata sebagai suguhan estetika.

BACA JUGA :  KKN PPM XXIV UNUD di Desa Sedang Diisi Berbagai Kegiatan

Melainkan membuka bacaan bahwa buah cipta yang tergelar pada Bali Megarupa kali ini mengundang renungan mendalam, menyentuh hakikat yang menjadi galian filsafat seni; yakni tidak berhenti sebatas menyandingkan perihal keindahan dan keburukan (beauty and ugliness). Capaian kreasi para perupa ini layak diapresiasi, selaras dengan niat sedini awal Megarupa dihadirkan, yakni mencerminkan upaya inovasi terus menerus dengan kemungkinan kreativitas yang lintas batas.

Dengan demikian, keberadaan pameran Bali Megarupa layak untuk diperjuangkan sebagai wahana menjaga elan kreatif masyarakat seni rupa Bali. “Semoga dalam perhelatan tahun-tahun mendatang, tata laksana ekshibisi kembali tergelar di sekian venue dengan capaian mumpuni yang mendapat apresiasi nasional dan global,” tandasnya.

Para perupa yang ikut serta di antaranya Chusin Setiadikara, Gennetik, I Gede Jaya Putra, I Made Arya Palguna, I Made Galung Wiratmaja, I Made Ruta, I Made Suarimbawa Dalbo, I Nengah Sujena, I Wayan Gede Suanda Sayur, I Wayan Setem, I Wayan Sujana Suklu, Ida Ayu Gede Artayani, Ida Bagus Candrayana, Ida Bagus Putra Adnyana, Ida Bagus Putu Purwa, Made Kaek, Made Wiradana, Moelyoto, Ni Nyoman Sani, Nyoman Erawan, Nyoman Wijaya, Tjandra Hutama, Uuk Paramahita, Wayan Upadana. (IGP/r)

Related Posts