November 25, 2024
BALI

Percontohan Desa Energi Berdikari, Program TJSL Pertamina Mendunia

LITERASIPOST.COM, GIANYAR | Kekeringan, kebakaran lahan, kebakaran hutan, gagal panen dan persebaran hujan tidak menentu yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan dampak dari perubahan iklim. Jika tidak segera diantisipasi akan timbul berbagai macam permasalahan lanjutan seperti kelaparan, dehidrasi hingga kematian. Untuk itu perlu adanya mitigasi untuk mencegah kerugian akibat perubahan iklim serta perlu adanya upaya untuk memulihkan kondisi alam agar tidak semakin memburuk.

Kini isu terkait penanganan perubahan iklim telah menjadi perhatian dari berbagai sektor di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penangan permasalahan perubahan iklim merupakan salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dengan komitmen Zero Emission 2060. Salah satu cara untuk menangani masalah perubahan iklim adalah dengan menggunakan energi terbarukan. Untuk itu kini banyak stakeholder mulai melirik terkait penggunakan energi terbarukan termasuk Pertamina.

BACA JUGA :  Wajah Baru Paspor Indonesia di Momen HUT 79 RI

Dalam rangka menjalankan program energi baru terbarukan, Pertamina salah satunya mengusung program Desa Energi Berdikari (DEB) sebagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan total jumlah desa yang diberdayakan sebanyak 76 titik diantaranya terdiri dari 57 program pembangkit listrik tenaga surya, 12 program pengolahan biogas, 4 program microhydro dan 1 program pembangkit listrik tenaga angin. “Salah satu Desa Energi Berdikari Pertamina terletak di Desa Keliki Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar yang memanfaatkan panel surya sebagai pembangkit listrik,” ujar Gema Wachid, mewakili Society of Renewable Energy (SRE).

Desa Keliki yang berada di wilayah operasional PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Integrated Terminal Manggis mengusung konsep Desa Wisata Ramah Lingkungan yang mandiri secara energi. Dalam kegiatanya, Desa Keliki memanfaatkan panel surya untuk keperluan pengolahan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R), pengairan sawah di tujuh lokasi subak (kelompok pengairan sawah), penerangan area TPS3R dan penerangan area pemancingan.

Desa Keliki kini menjadi salah satu percontohan DEB dengan begitu banyak kunjungan yang membuat program TJSL Pertamina mendunia. Sebagai contoh kunjungan dari Deputy Secretary of Energy Amerika Serikat David Turk, Delegasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) dan kemudian kunjungan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali. Kali ini Desa Keliki Kembali mendapat kunjungan para anggota Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) yang merupakan perusahaan internasional Jerman yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari seratus dua puluh negara dalam bidang kerja sama pembangunan. Dalam implementasinya, GIZ bekerja sama tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga bersama lembaga negara maupun sektor swasta.

BACA JUGA :  Bali Masuk Lokasi Pendaftaran Subsidi Tepat BBM, Masyarakat Diharapkan Mendaftarkan Kendaraannya

Dalam kunjungan ke Desa Keliki, GIZ melihat implementasi energi bersih dan terbarukan yang digunakan untuk operasi kegiatan TPS3R. Kemudian mengunjungi lokasi subak dengan agenda melihat implementasi energi bersih dan terbarukan yang digunakan untuk operasional pengairan sawah di tujuh subak di Desa Keliki Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar.

“Kami sangat senang mengunjungi Desa Keliki, terima kasih banyak telah menerima kunjungan kami. Semoga nantinya Desa Keliki dapat terus berkembang dan menjadi semakin menarik. Sekarang Kami dari berbagai negara telah mengenal Desa Keliki”, ujar Sascha Oppowa, perwakilan tim GIZ.

Saat ini Desa Energi Berdikari Keliki menggunakan kapasitas energi sebesar 28 Kwp yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi 36 tonCO2eq/tahun, pengolahan sampah organik hingga mencapai 180 ton/tahun dan penghematan listrik hingga mencapai Rp 60.000.000/tahun.

“Penggunaan panel surya di TPS3R dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengoperasikan berbagai mesin pengolah sampah, mulai dari proses pencacahan untuk menciptakan sampah, kompos hingga proses press sampah non organik”, ujar Ni Putu Ayu dari Yayasan Bumi Sasmaya selaku pendamping program DEB Keliki Pertamina.

BACA JUGA :  Penduduk Miskin di Bali Tercatat 196 Ribu Lebih Pada September 2020

Tidak hanya sebatas pemberian bantuan panel surya, Pertamina turut menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa Keliki.

“Program Energi Berdikari Keliki memiliki berbagai jenis kegiatan yang terdiri dari Pertamina Cerdas, Pertamina Sehat, Pertamina Hijau dan Pertamina Berdikari. Pertamina Cerdas fokus kepada program pengembangan sekolah berbasis lingkungan yang dikembangkan di SDN 3 Keliki, Pertamina Sehat program peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak Posyandu, Pertamina Hijau sebagai program pengembangan inovasi manajemen pengolahan sampah, pertanian organik dan pengembangan wisata desa dan Pertamina Berdikari untuk program penggunaan energi terbarukan untuk pengelolaan desa”, terang Subhan Fajri, Integrated Terminal Manager Manggis.

Setelah mengunjungi kawasan TPS3R dan subak, tim GIZ dan pengelola DEB Desa Keliki saling bertukar pikiran terkait penggunaan panel surya yang ada di Desa Keliki.

“Keliki memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, tidak hanya sebatas desa pengelola sampah. Karena di Keliki terdapat berbagai macam hal menarik seperti budaya, tarian, lukisan serta pemandangan yang indah karena memiliki pegunungan dan hamparan sawah yang luas”, jelas I Ketut Wita, Kepala Desa Keliki.

BACA JUGA :  Sinergi PLN dan Bank Mandiri Tingkatkan Perekonomian Bali

Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs) dengan semangat Energizing Community. Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.

“Dengan semakin banyaknya kunjungan masyarakat, lembaga, instansi hingga organisasi dunia ke Desa Keliki ini tentunya akan membuat TJSL Pertamina semakin dikenal di mata dunia. Harapan kami tentunya semoga program yang telah berjalan disini dapat terus menjadi percontohan bagi kegiatan kemasyarakatan. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terimakasih atas dukungan dari semua stakeholder sehingga Desa Keliki menjadi Desa Energi Berdikari percontohan”, tutup Ahad. (igp/r)

Related Posts