November 7, 2025
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Performa Tiga Destinasi ITDC Semester I 2025: The Nusa Dua jadi Penopang Utama Kunjungan

LITERASIPOST.COM – JAKARTA | Semester I 2025, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat capaian tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan yang solid, mencerminkan ketahanan kawasan yang telah memiliki basis pasar kuat sekaligus momentum pertumbuhan dari destinasi yang tengah berkembang. Tiga kawasan yang dikelola antara lain The Nusa Dua, Bali; The Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB); dan The Golo Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan performa yang beragam sesuai dengan karakteristik dan segmentasi pasar masing-masing.

Direktur Utama ITDC, Ari Respati menyatakan bahwa keberagaman performa ini justru mencerminkan keberhasilan strategi diferensiasi yang diterapkan ITDC. “Setiap kawasan kami bangun dengan positioning yang berbeda, mulai dari destinasi leisure dan keluarga, kawasan sportstainment yang sedang tumbuh, hingga lokasi Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) yang terus kami dorong pengembangannya. Capaian okupansi dan kunjungan wisatawan semester I 2025, menjadi sinyal positif bahwa pendekatan berbasis karakter kawasan ini berjalan di jalur yang tepat”, kata Ari.

BACA JUGA :  Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, Desa Wisata di Bali Terapkan Bangunan Impas Energi

“Kami akan terus memperkuat sinergi lintas sektor dan lintas pelaku industri guna mengakselerasi potensi masing-masing kawasan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi penguatan pariwisata nasional dan pertumbuhan ekonomi daerah”, sambungnya.

The Nusa Dua: Stabil dan Tetap Jadi Penopang Volume Kunjungan

Sebagai Bali’s Finest Family-Friendly Resort Haven, The Nusa Dua, Bali kembali menjadi penopang utama kinerja operasional ITDC pada semester I 2025. Sepanjang periode bulan Januari–Juni, kawasan ini mencatat 1.662.080 kunjungan wisatawan, atau setara sekitar 51% dari target tahunan 3,26 juta kunjungan mengindikasikan trafik yang sehat dan momentum awal tahun yang positif. Dan rata-rata okupansi hotel di The Nusa Dua selama semester I tercatat sebesar 73,06%, dengan puncak okupansi pada bulan Juni mencapai 82,17%.

Capaian ini mencerminkan tingginya permintaan akomodasi menjelang musim liburan pertengahan tahun. Meskipun rerata okupansi semester I sedikit di bawah target 74,33%, tren bulanan menunjukkan pertumbuhan yang mengarah pada penguatan kinerja di semester II.  

Sebagai pembanding historis, total kunjungan ke The Nusa Dua sepanjang 2024 tercatat sebesar 3,20 juta dengan rata-rata okupansi 76,56%. Dengan realisasi paruh pertama 2025 yang telah menembus angka 1,66 juta kunjungan wisatawan, peluang untuk mengejar dan bahkan melampaui kinerja tahunan tetap terbuka lebar.

BACA JUGA :  Hotel Marriot dan The Apurva Kempinski Sepakat Beli Arak Bali, Trisno Nugroho: UMKM Turut Rasakan Geliat Pariwisata

Optimisme ini ditopang oleh potensi lonjakan trafik pada musim liburan, serta pelaksanaan berbagai event berskala nasional dan internasional di Semester II, mulai dari International Leprosy Congress 2025, The Big Bounce, hingga Nusa Dua Festival 2025, yang diproyeksikan akan mendongkrak okupansi dan memperluas eksposur kawasan secara signifikan.

Arah Semester II: Optimisasi Portofolio Sesuai Karakter Kawasan

Memasuki paruh kedua tahun 2025, ITDC akan mengoptimalkan keunggulan khas dari masing-masing kawasan untuk menjaga kesinambungan kinerja sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru. Strategi difokuskan pada upaya menjaga stabilitas volume kunjungan wisatawan dan tingkat okupansi di The Nusa Dua, mendorong peningkatan permintaan ke The Mandalika melalui penguatan kalender event, program bundling leisure, dan memperluas pangsa pasar event strategis bernilai tinggi di The Golo Mori.

“Ketiga kawasan yang kami kelola dengan strategi yang saling melengkapi. Fokus kami di Semester II adalah memastikan keberlanjutan kinerja sekaligus menciptakan ruang baru bagi pertumbuhan kawasan. Kami menyadari adanya tantangan eksternal, namun tetap optimis bahwa strategi yang tepat akan memberikan manfaat nyata, baik secara ekonomi maupun sosial, bagi kawasan dan masyarakat sekitarnya,” tutup Ari. (L’Post/r)

Related Posts