November 7, 2025
BALI

Periklindo EV Conference 2025 Ditutup, Bali Siap jadi “Living Lab” Transformasi Mobilitas Rendah Emisi

LITERASIPOST.COM – BADUNG | Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) 2025 berlangsung sukses selama dua hari dan ditutup secara resmi pada Jumat (11/7) di Jimbaran Convention Center – InterContinental Bali Resort. Sesi penutupan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta.

Dalam sambutan penutupnya, Samsi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan konferensi ini. Konferensi ini telah mempertemukan para pemangku kepentingan utama dari berbagai belahan dunia dalam satu semangat yang sama—mewujudkan mobilitas masa depan yang rendah emisi, cerdas, dan berkelanjutan.

BACA JUGA :  KemBali Becik Gagas "The Green Pages Directory", 72 Usaha Lokal Komit Perkuat Ekosistem Pariwisata Berkelanjutan

Selama konferensi telah mendiskusikan banyak hal penting, antara lain:
▪️Peran strategis pemerintah dalam membentuk regulasi, insentif, dan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan kendaraan listrik.
▪️ Inovasi di bidang manufaktur dan sistem baterai energi tinggi yang akan menjadi tulang punggung mobilitas EV.
▪️ Tren global elektrifikasi kendaraan yang menunjukkan pergeseran paradigma besar dalam industri otomotif dunia.
▪️ Masa depan kendaraan otonom dan mobil pintar, yang semakin terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan.
▪️ Peran AI dalam pengembangan baterai cerdas dan sistem mengemudi adaptif.
▪️ Energi nuklir dan teknologi terbarukan sebagai solusi keberlanjutan pasokan energi untuk mendukung infrastruktur EV.
▪️Pentingnya ekonomi sirkular dan teknologi daur ulang baterai, demi menghindari limbah dan ketergantungan pada sumber daya primer.
▪️ Serta terobosan inovatif berupa robot humanoid yang kini mulai mengambil peran strategis dalam lini produksi otomotif.

Semua diskusi ini menegaskan satu hal, bahwa transformasi menuju kendaraan listrik dan mobilitas berkelanjutan bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi sebuah keniscayaan yang harus direspons dengan kebijakan yang progresif, teknologi yang adaptif, serta sinergi lintas sektor yang kuat. Selain itu industri kendaraan bermotor listrik harus dikembangkan sebagai suatu ekosistem terpadu yang mencakup beberapa pilar utama, yakni manajemen dan riset, infrastruktur, industri dan baterai, sumber daya manusia, pemasaran dan komunikasi, serta pendanaan.

BACA JUGA :  Siaga, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama PKB

Pemerintah Provinsi Bali telah menyatakan komitmen penuh dalam mendukung transformasi mobilitas rendah emisi beserta ekosistemnya. “Kami terus mendorong kolaborasi lintas sektor—dengan pemerintah pusat, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat—untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang inklusif dan berkelanjutan”, ujar Samsi.

Sebagai daerah dengan karakteristik pariwisata yang kuat, Bali memiliki kebutuhan mobilitas yang unik. Di sisi lain, pertumbuhan kawasan perkotaan yang sporadis, tersebar, dan dengan infrastruktur jalan yang relatif sempit, menuntut solusi mobilitas yang tidak konvensional. Dalam konteks pengembangan industri KBLBB, kondisi ini membuka peluang strategis untuk menciptakan pasar ceruk (niche market) melalui produk dan solusi kendaraan listrik yang disesuaikan dengan kondisi lokal Bali.

“Kami meyakini, kombinasi antara komitmen kuat Pemerintah Provinsi Bali dan peluang solusi mobilitas ramah lingkungan yang tersedia di Bali sebagai daerah wisata yang punya karakteristik wilayah yang unik menjadikan Bali sebagai kandidat laboratorium hidup (living lab) yang ideal untuk menguji ide, inovasi, dan teknologi baru untuk membangun masyarakat yang cerdas (smart societies) yang digagas dari konferensi ini”, ungkapnya.

BACA JUGA :  OJK Beri Kebijakan Spasial Bali dengan Perpanjangan Ketentuan Restrukturisasi Kredit Perbankan

“Mari kita lanjutkan semangat kolaborasi yang telah terbangun dalam konferensi ini, dan bersama-sama kita wujudkan masa depan mobilitas yang lebih bersih, cerdas, dan berkelanjutan—dimulai dari Bali. Semoga pertemuan ini, di tengah-tengah alam dan budaya Bali, menjadi awal dari kolaborasi strategis guna melahirkan terobosan besar dalam industri EV di masa depan”, pungkas Samsi. (L’Post)

Related Posts