Puspa Negara: Badung Property jadi “Equalizing Power” Pendapatan Daerah di Luar Pariwisata

LITERASIPOST.COM, BADUNG | Pengamat Pariwisata dan Pertanian, Wayan Puspa Negara menilai rencana terbentuknya Badung Property (Bapro) merupakan langkah cerdas, visioner dan futuristik dari eksekutif dan legislatif di Kabupaten Badung dalam memperkuat sektor dasar dan infrastruktur serta sektor ekonomi kreatif menuju perkuatan pendapatan daerah di luar sektor pariwisata (sektor tersier).
Dikatakan, selama ini sektor pariwisata berkontribusi lebih dari 65% pada pendapatan daerah Kabupaten Badung. Hal ini tentu terlihat sangat timpang dengan kontribusi sektor lainnya terutama sektor dasar, yakni pertanian dan sektor sekunder seperti infrastruktur yang sesungguhnya berpotensi besar mendongkrak pendapatan daerah jika dikelola dengan atraktif, kreatif, inovatif dan produktif.
“Saat ini sektor pertanian justru seperti kerakap tumbuh di batu (hidup segan, mati tak mau) yang harusnya dibangunkan kembali untuk memperkuat ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan pelestarian budaya menuju kesejahteraan petani dan pendapatan daerah. Sedangkan sektor infrastruktur memegang peranan penting dalam upaya menjadi sarana pelancar dari sektor pertanian dan sektor lainnya termasuk pariwisata,” ujar mantan anggota dewan ini.
Jadi, hadirnya Bapro ini diharapkan bisa menjadi Equalizing Power bagi pendapatan daerah karena sektor pariwisata sangat rentan dengan kondisi dan perubahan situasi. Seperti saat pandemi Covid-19 ini terlihat nyata pendapatan daerah mengalami kontraksi hingga titik nadir, sementara sektor lainnya terutama pertanian tidak menunjukkan kontribusi yang berarti dari perspektif pendapatan daerah.
“Oleh karena itu rencana hadirnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Badung Properti, hal ini merupakan langkah visioner dan futuristik Bupati dan DPRD Badung dalam upaya me-equalizing pendapatan daerah melalui potensi daerah yang memang sangat layak ditumbuhkembangkan,” jelasnya.
Diyakini, jika Perumda Bapro ini sudah terwujud, maka pengelolaan potensi pertanian dan infrastruktur serta industri kreatif masyarakat akan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi yang signifikan di luar sektor pariwisata. Sehingga bila terjadi keadaan darurat di sektor pariwisata, sektor lain yang dikelola oleh Bapro akan menjadi penyangga/buffer dan bahkan bisa mendominasi pendapatan daerah di luar pajak dan retribusi. (igp/r)














