November 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Rilis Single “Kembali ke Akar”, Navicula Ajak Lestarikan Budaya dan Alam

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Setelah merilis Dinasti Matahari, Navicula merilis “Kembali ke Akar’. Lagu ini adalah single keduanya yang ada di album Archipelago Rebel. 

Sang vokalis, Gede Robi menjelaskan tema dari single Kembali ke Akar adalah semacam peringatan untuk mengajak orang mengingat kembali identitas dan asal-usulnya. 

BACA JUGA :  Bawaslu Badung Soroti Pemasangan APK Tak Sesuai Aturan

“Juga menjaga tradisi, apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu kita, agar kita bisa memaknai, memanfaatkannya, dan membuatnya relevan untuk zaman sekarang,” jelas Gede Robi saat press conference di Renoma Cafe, Renon, Senin (6/6/2022).

Dikatakan, video klip Kembali ke Akar digarap oleh Kitapoleng. Di video klip ini terlihat jelas plotnya, dimana kita di dunia yang modern ini berperan, dengan beragam profesi, tapi ada plot kita melepas semua atribut atau peran kita di dunia modern ini untuk menuju identitas atau asal-usul kita. Ini penting karena bukan cuma Bali, tapi seluruh dunia, tapi mengarah ke kemajuan dan perkembangan teknologi dan peradaban. 

“Kemajuan yang ideal adalah kemajuan yang berangkat dari siapa diri kita, bagaimana lingkungan kita, apa saja pengetahuan yang kita punya, apa kebijakan lokal yang turun temurun dari generasi ke generasi. Dengan pemetaan ini, kita mampu untuk berangkat dari apa yang kita punya, tapi dikembangkan dari sebelumnya. Melestarikan apa yang bagus dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki,” imbuhnya. 

BACA JUGA :  OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Pelaku UMKM

Kembali ke Akar juga berarti pelestarian terhadap budaya. Ini yang berupaya  diangkat dalam setiap karya Navicula untuk mendukung Nation Branding Indonesia. 

“Harapan kita adalah pendengar mendapat pesan, bagaimana kita melestarikan local wisdom, bukan dengan atribut atau fashion saja, tapi dengan melestarikan prinsip ideologi dan pengetahuan,” sambung Gede Robi. 

Lokasi pembuatan video dilakukan sepenuhnya di Bali, yakni di Tabanan, TPA Suwung dan Renon. Mengapa memilih lokasi TPA Suwung? Karena peradaban dan modernitas banyak menghasilkan hal mudarat, yaitu sampah. Kembali ke Akar mengingatkan bahwa kemajuan teknologi sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah dan sampah yang merusak alam. Alam dan budaya adalah satu kesatuan aset yang dimiliki Bali. 

BACA JUGA :  Ribuan Petugas Bandara Ngurah Rai Jalani Vaksinasi Covid-19

“Akar budaya Bali adalah akar yang melestarikan budaya, tapi juga melestarikan alam,” pungkasnya.

Video klip Kembali Ke Akar rencananya dirilis secara resmi di kanal Youtube Navicula pada 10 Juni 2022, sekaligus menggelar panggung musik di Renoma Cafe & Venue, Renon yang dibuka oleh penampilan Made Mawut, White Swan, dan Rollfast. (igp)

Related Posts